mari kita tunjukkan solidaritas kita
Meulaboh (ANTARA) - Gerakan Relawan Rumah Dhuafa (GARDA) Indonesia sepanjang tahun 2021 telah berhasil membangun dua unit rumah warga miskin yang tidak layak huni menjadi layak huni, dari sumber donasi sebesar Rp10.000 per bulan dari para anggota.

“Alhamdulillah, tahun 2021 ini kita sudah membangun dua unit rumah dhuafa di dua kabupaten yakni di Aceh Barat dan Aceh Barat Daya,” kata Inisiator GARDA Indonesia Aduwina Pakeh kepada ANTARA di Meulaboh, Ahad.

Ada pun pemilik rumah yang sudah diserahkan tersebut masing-masing kepada Maimunah (57 tahun) warga Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Kemudian kepada Hajidah (44 tahun) warga Desa Sejahtera, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Aduwina mengatakan, saat ini jumlah donatur yang bergabung dengan GARDA Indonesia sebanyak 4.050 orang tersebar di seluruh Indonesia, dan yang paling banyak dari Kabupaten Aceh Barat serta Kabupaten Aceh Barat Daya.

“Donatur yang paling banyak dari Aceh Barat dan Abdya makanya untuk tahap pertama ini rumah dhuafa yang kami bangun dengan tipe 40 dan 45 satu unit di Kabupaten Aceh Barat dan satu unit lagi di Aceh Barat Daya,” katanya.

Baca juga: Kementerian PUPR alokasikan Rp22,4 miliar bedah rumah di Bireuen
Baca juga: Pemkot Langsa: 2.550 rumah warga miskin telah dibedah

Ia meyakini jumlah para donatur yang ingin menyumbangkan dana Rp10 ribu per bulan untuk bangun rumah dhuafa akan terus bertambah seiring banyaknya para dermawan bersedekah.

“Target kami tahun depan bisa mencapai 10 ribu orang donatur yang bergabung dengan GARDA Indonesia untuk berdonasi Rp10 ribu per bulan. Jika ini tercapai maka setiap bulannya minimal satu unit rumah bisa kita bangun untuk dhuafa,” katanya.

Ia juga menambahkan kriteria rumah dhuafa yang di bangun GARDA Indonesia merujuk pada Peraturan Gubernur Aceh Nomor 145 Tahun 2016 tentang Pembangunan Rumah Layak Huni di Aceh.

Diantaranya seperti kalangan masyarakat fakir, miskin, penyandang disabilitas, dan atau anak yatim, piatu atau yatim piatu.

“Untuk kaum dhuafa berusia di atas 40 tahun dan anak yatim/piatu berusia di bawah 18 tahun yang belum memiliki rumah layak huni,” katanya menambahkan.

Aduwina Pakeh mengingatkan dari dulu orang Aceh merupakan orang-orang yang memiliki sosial sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah catatan sejarah seperti sumbangan 2 unit pesawat terbang RI 001 dan RI 002 untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan itu merupakan hasil dari kegiatan-kegiatan sosial seperti ini.

“Mari kita tunjukkan solidaritas kita, kepedulian kita kepada sesama, masih banyak warga Aceh yang hidup di rumah-rumah tidak layak huni, dengan ikut berdonasi hanya Rp10.000 per bulan Insya Allah kita akan dapat memberikan senyum di tengah-tengah keluarga kaum dhuafa,” ajak Aduwina.

GI 001 dan GI 002 merupakan wujud nyata dari kepedulian masyarakat Aceh bahkan ramai juga dari luar Aceh yang ikut menyumbang lewat donasi #gerakan10ribu.

Baca juga: BUMN perbaiki 45 rumah veteran di Aceh
Baca juga: Warga Nagari Sirukam bergotong royong bedah rumah Wati tak layak huni


Gerakan ini tidak semata-mata tujuannya untuk membangun rumah layak huni, akan tetapi lebih kepada ingin membangkitkan kembali kepedulian sosial umat Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang mulai pudar di tengah-tengah masyarakat dewasa ini.

Ia juga menjelaskan jumlah dana yang berhasil dikumpulkan dari donasi Rp10 ribu per orang per bulan sejak Juli 2020 lalu mencapai Rp140 juta lebih, dan semua dana tersebut dipergunakan untuk pembangunan dua unit rumah tersebut.

"Rumah GARDA Indonesia 001 (GI 001) yang bertipe 40 menghabiskan dana sejumlah Rp67 juta, sementara GI 002 yang bertipe 45 menghabiskan dana sebanyak Rp99,5 juta," katanya.

Untuk rumah kedua masih tersisa dengan toko penjamin barang/bahan di Abdya sebesar Rp20 juta lebih.

"Insya Allah selesai pelunasan rumah kedua (GI 002) ini, kita akan segera melauching rumah ketiga (GI 003), untuk lokasinya akan dimusyawarahkan awal tahun depan," tuturnya.

Baca juga: Baznas Bazis Jaksel bidik 170 unit "Bedah Rumah" pada 2022
Baca juga: Kementerian PUPR: Bedah rumah tingkatkan perekonomian warga Pandeglang

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021