Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) untuk menyinergikan program pengembangan industri dan usaha olahraga.

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid bersama Ketua IMI Bambang Soesatyo dan Ketua PRSI Anindya N. Bakrie di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Jumat.

"Untuk mengembangkan industri olahraga ini perlu sinergi dari antarpihak, seperti Kadin sebagai induk dunia usaha bekerjasama dengan IMI untuk mengembangkan industri olahraga di otomotif dan dengan PRSI di industri olahraga akuatik," kata Arsjad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Dalam konteks bisnis, katanya, industri produk dan jasa di sektor olahraga memiliki potensi yang cukup besar. Tidak hanya dilihat dari skala industri, tapi UMKM banyak yang terlibat dalam ekosistem industri ini.

Baca juga: PRSI gandeng Kadin kembangkan industri olahraga akuatik Indonesia

Menurut Arsjad, industri olahraga Indonesia bisa lebih berkembang lagi seperti di negara-negara lain. Tidak hanya dari sisi produknya yang dihasilkan, tetapi juga mencakup jasa pengelolaan event. Dalam kacamata industri, olahraga dapat menjadi bisnis tontonan hingga rekreasi.

"Sekarang sudah mulai digelar lagi event-event liga olahraga nasional, ini membawa dampak positif terhadap industri penunjang, sarana, dan prasarana olahraga. Banyak pula UMKM yang akan terlibat, mulai dari konveksi, makanan, jasa EO, dan lainnya. Kita harapkan ekosistem bisnis di olahraga ini bisa terbentuk dan berkembang lebih baik lagi," imbuhnya.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Olahraga Irawadi D. Hanafi menjelaskan selain memberikan dukungan dalam bentuk fasilitasi untuk pengembangan industrinya, Kadin bersama IMI dan PRSI akan merumuskan strategi pengembangan industri olahraga baik di otomotif maupun akuatik.

Baca juga: Kadin dorong komitmen PLN dalam pemanfaatan EBT

"Kita akan mendorong kemudahan akses pembiayaan dan insentif keringanan pajak untuk industri dan UMKM di olahraga. Demikian pula kita harapkan ini bisa mendongkrak daya saing tidak hanya di lingkup domestik saja tapi bisa mencapai standar internasional," kata Irawadi.

Menurutnya, sudah banyak produk Indonesia berkualitas tinggi bisa menembus ekspor, mulai dari alas kaki dan sepatu hingga alat-alat olahraga lainnya.

Di tempat yang sama, Ketua IMI Bambang Soesatyo menyebutkan target investasi yang masuk untuk industri olahraga mencapai Rp6 triliun-Rp7 triliun, termasuk di antaranya dengan perencanaan beberapa sirkuit di berbagai daerah seperti di Bintan, Tanjung Lesung, Bali, dan Batam yang diharapkan bisa berimbas positif bagi promosi pariwisata daerah.

Baca juga: Kemenkumham-Kadin membahas perlindungan dan pengembangan UMKM

Ketua PRSI Anindya Bakrie mengatakan dukungan swasta terhadap industri olahraga akuatik salah satunya bisa melalui pemberdayaan kolam renang perhotelan yang ada di berbagai daerah.

"Pemanfaatan dukungan teknologi digital untuk pengembangan olahraga akuatik sangat kita harapkan. Swasta bisa masuk untuk hal ini," tambah Anindya.


 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021