Beijing (ANTARA) - Perusahaan komputasi awan Alibaba Cloud ditangguhkan operasionalnya selama enam bulan oleh otoritas China sebagai akibat dari kegagalannya membuat laporan gangguan keamanan internet.

Hal itu bisa menurunkan kredibilitas dan reputasi anak perusahaan Alibaba Group sekaligus peringatan bagi perusahaan sejenis, tulis media China yang dipantau ANTARA Beijing, Kamis.

Sanksi itu diambil setelah Alibaba pertama kali mendeteksi dan melaporkan kegagalan fungsi keamanan Apache Log4j 2 kepada Apache Software Foundation yang berbasis di Amerika Serikat, namun gagal melaporkan insiden itu kepada regulator China dalam tenggat dua hari seperti yang dipersyaratkan.

Alibaba dianggap tidak proaktif mendukung Kementerian Industri dan Teknologi Informasi (MIIT) dalam mendeteksi risiko ancaman keamanan jaringan internet nasional, tulis laman berita 21jingji.com.

Baca juga: China buat panduan algoritma untuk penyelenggara jasa internet

Sesuai peraturan tentang penanganan risiko keamanan produk jaringan internet China yang berlaku efektif sejak 1 September 2021, penyedia jasa internet harus melaporkan segala risiko keamanan kepada otoritas setempat dalam jangka waktu dua hari.

Namun baru pada 9 Desember MIIT menerima laporan dari lembaga profesional pemantau keamanan jaringan terkait risiko keamanan serius pada Apache Log4j 2 atau 15 hari setelah Alibaba Cloud mendeteksi adanya persoalan tersebut, tulis laman berita Guancha.cn.

MIIT akan mengambil keputusan apakah menurunkan status Alibaba Cloud berdasarkan tanggapan dari pihak perusahaan terkait kegagalan itu setelah masa berlaku sanksi berakhir atau tidak, demikian Global Times.

Kesalahan keamanan Apache Log4j 2, utilitas logging berbasis Java, yang banyak digunakan dalam sistem operasi berbasis internet, dianggap sebagai masalah utama yang berpotensi terjadinya pencurian informasi sensitif dan gangguan layanan internet. 

Baca juga: 1.389 pemilik akun Sina Weibo dilarang unggah status

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021