Pekanbaru (ANTARA) - Tim Rescue Balai Besar KSDA Riau mengevakuasi satwa owa ungko  (Hylobates agilis)  di Desa Sungai Keranji, Kuantan Singingi yang diserahkan oleh seorang warga di desa tersebut.

"Tim menuju desa tersebut setelah mendapat laporan dari Desri Aria yang hendak menyerahkan primata yang terancam punah itu," kata Pelaksana Hairan Kepala Balai Besar KSDA Riau, Hartono, di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan, owa ungko itu ditemukan Desri saat ia tengah menyadap karet di kebun miliknya. Saat itu terdengar suara yang jatuh dari pohon. Kemudian saat didekati ditemukan sepasang bayi owa ungko.

Satwa tersebut, katanya, kemudian dibawa pulang oleh Desri untuk dirawat di rumahnya. Namun tiga pekan kemudian salah satu bayi uwo ungko yang berjenis kelamin jantan mati.

Baca juga: KLHK terus lakukan pemantauan siber perdagangan satwa dilindungi

Namun uwo ungko betina masih hidup hingga diserahkan ke BBKSDA Riau karena mengetahui satwa itu dilindungi. Diperkirakan Desri telah memelihara satwa itu sejak 14 tahun silam.

"Belum lama ini Pak Desri baru mengetahui bahwa satwa tersebut merupakan salah satu satwa yang dilindungi sehingga berinisiatif untuk menyerahkan ke pihak Balai Besar KSDA Riau," katanya.

Hartono mengatakan, satwa itu dalam keadaan sehat dan tidak ditemukan cacat atau pun luka di bagian tubuhnya. Bahkan sifatnya agresif dan lincah.

"Kemudian satwa itu dipindahkan ke kandang transit satwa Balai Besar KSDA Riau di Pekanbaru untuk observasi sebelum dilakukan tindakan selanjutnya," katanya.

Hartono menambahkan pihaknya mengimbau masyarakat Desa Sei Keranji untuk tidak memelihara satwa yang dilindungi dan agar selalu berkomunikasi dengan Balai Besar KSDA Riau jika menemukan satwa dilindungi, segera kontak nomor 081374742981.

"Kita sangat apresiasi atas langkah Pak Desri untuk menyerahkan satwa tersebut. Semoga Tuhan membalas kebaikan bapak dengan limpahan rejeki dan kebahagiaan," katanya. *

Baca juga: BKSDA Sumsel sosialisasikan ketentuan koleksi satwa yang diawetkan
Baca juga: BBKSDA Sumut lepasliarkan dua ekor trenggiling ke TWA Sibolangit
Baca juga: Elang, alap-alap, dan kukang dilepas ke alam untuk peringati HCPSN

Pewarta: Frislidia
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021