mitigasi yang baik melalui siaga tanggap
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya tidak ada satu pun korban jiwa saat bencana banjir pada perkiraan puncak musim hujan Januari-Februari 2022.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan Desember 2021 hingga Februari 2022 menjadi periode aktif fenomena cuaca La Nina sehingga hujan akan turun lebih intens.

"Prioritas kami dan kita dalam penanggulangan bencana banjir ada dua hal, yaitu memastikan tidak ada korban jiwa dengan mitigasi yang baik melalui siaga tanggap," kata Riza dalam Apel Penugasan Penanganan Bencana dan Pendistribusian Sarana Pendukung Musim Hujan di Kantor BPBD Jakarta, Rabu.

Riza menjelaskan bahwa dengan mitigasi yang baik, pemulihan kondisi dapat terjadi lebih cepat sehingga seluruh warga terkena dampak dapat menjalani kehidupan normal kembali.

Baca juga: 700 bilik isolasi disiapkan BPBD untuk pengungsi banjir Jakarta

Kedua, Pemprov DKI Jakarta juga memprioritaskan pendistribusian sarana pendukung menghadapi musim hujan pada lima wilayah kota dan Kabupaten Kepulauan Seribu.

Adapun kesiapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dilakukan dengan berkoordinasi dengan seluruh petugas tersebar di tingkat kelurahan hingga RT dan RW.

Mitigasi dan peringatan dini, serta pemetaan personel juga telah dilakukan dalam menghadapi musim hujan.

"BPBD bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah lainnya, serta sarana dan prasarana disiapkan mulai dari perahu, mobil motor, tenda, konsumsi, logistik, obat-obatan, hingga popok bayi semua disiapkan," kata dia.

Baca juga: Banjir Jakarta tak bisa diatasi dengan gerebek lumpur

Sebanyak 170 personel BPBD DKI ditugaskan untuk penanggulangan bencana yang akan ditempatkan di lima wilayah kota dan Kabupaten Kepulauan Seribu.

Sejumlah sarana pendukung yang disiapkan untuk menghadapi musim hujan, yakni 230 unit perahu karet, pelampung (ring boy) sebanyak 460 buah, tenda pengungsi 70 unit, velbed 720 buah dan bilik isolasi 700 buah.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021