Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 250 peserta bersaing menjadi duta batik Indonesia dan Amerika Serikat dalam final lomba desain batik yang digelar pada Rabu (29/12).

Lomba bertema “The Best of Both Worlds: Batik as Bridge Between Two Nations” itu digelar KJRI Chicago untuk merayakan Hari Batik Nasional 2021.

Peserta diharuskan untuk menggabungkan elemen desain dari Indonesia dan AS ke sebuah desain yang kohesif dan dilengkapi narasi yang menarik.

Untuk memastikan kualitas lomba dan mengajak peserta yang tepat, KJRI Chicago menggandeng Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) sebagai mitra. 

“Makna dari lomba ini adalah batik bukan hanya sekedar sesuatu yang cantik untuk dilihat, tapi juga bisa merekatkan hubungan dua bangsa melalui akulturasi budaya,” kata Konsul Jenderal RI di Chicago Meri Binsar Simorangkir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dalam catatan UNESCO, batik sangat melekat dengan kehidupan di Indonesia, baik dari segi teknik, simbol, maupun budaya.

“Itulah mengapa narasi harus menarik karena publik AS selalu menyukai cerita yang menghangatkan hati. Di tahun 2021 ini KJRI Chicago mengangkat batik sebagai salah satu tema utama diplomasi publik di Amerika Serikat,” kata Meri.

Dia mengatakan bahwa batik hasil karya pemenang akan diproduksi secara terbatas dan diberikan kepada sejumlah tokoh AS.

"Ini jelas merupakan pencapaian yang luar biasa, dengan desain pemenang melanglang buana di luar negeri. Mungkin itu sebabnya lebih dari 250 peserta mengirimkan karya mereka, angka submissions yang di luar perkiraan," katanya menambahkan.

Baca juga: KBRI Muscat promosikan budaya Indonesia melalui pelatihan membatik
Baca juga: Natalia Yaya akan gelar fashion show Batik Madura di AS


Kepala BBKB Hendra Yetty mengatakan tema yang diadopsi oleh KJRI Chicago sangat unik dan berbeda dari tema-tema lomba desain batik pada umumnya.

"Dengan lomba ini maka tentu harapannya batik akan bisa lebih dikenal oleh masyarakat AS. Batik itu sangat kaya dan selalu berkembang mengikuti zaman sehingga tepat kalau dijadikan sebagai bagian dari diplomasi kebudayaan," kata dia.

Dari 250 karya yang masuk, tiga karya ditetapkan sebagai pemenang dan satu karya lainnya menjadi juara favorit pilihan netizen.

Karya terbaik diraih I Made Murjaya berjudul "Ceplok Mitra Jagad" yang menggambarkan burung garuda dan elang botak saling berhadapan di antara bola dunia. Desain itu menyimbolkan hubungan Indo-AS yang seimbang, saling menghormati dan menghargai.

Pemenang kedua dan ketiga masing-masing diraih oleh Agung Sulistyo dengan karyanya "Harmoni Kebangsaan" dan Wahono S dengan "Cakra Asih Pinager Lung".

Langkah diplomasi batik KJRI Chicago tidak berhenti di lomba ini saja. Saat ini, KJRI Chicago juga tengah mempersiapkan galeri batik yang akan mengambil tempat di Indonesian Cultural Center (ICC) KJRI Chicago dan bekerja sama dengan BBKB Yogyakarta.

Galeri itu akan memajang kain-kain batik yang tidak hanya cantik dan menarik, tapi juga menampilkan narasi tentang proses pembuatan batik dan peralatan untuk membuatnya, seperti canting, kain mori, dan malam.

“Kita harapkan galeri batik ini dapat dikunjungi oleh para generasi muda, anak-anak sekolah dan publik Amerika Serikat lainnya, sehingga menimbulkan rasa kekaguman dan ketertarikan terhadap batik dan Indonesia,” kata Konjen Meri.

Baca juga: KBRI Nairobi promosikan budaya melalui pameran batik
Baca juga: Batik biota laut yang ceritakan kekayaan RI tampil di Expo 2020 Dubai


Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021