New York (ANTARA) - Sembilan belas orang tewas, termasuk sembilan anak, dan belasan lainnya terluka ketika kebakaran melanda sebuah gedung berlantai 19 di kawasan The Bronx, New York City, Amerika Serikat pada Minggu (9/1), kata pejabat kota.

Wali Kota New York City Eric Adams, yang baru menjabat seminggu lebih, mengonfirmasi insiden yang terjadi sekitar pukul 11 pagi (23 WIB) di gedung bata cokelat megah yang menyediakan unit perumahan dengan harga terjangkau itu.

Sebelumnya pada Minggu, para pejabat mengatakan 32 orang telah dirawat di rumah sakit dengan cedera yang mengancam jiwa dan total ada sekitar 60 orang yang terluka.

"Ini adalah tragedi tak terperi," tulis Adams di Twitter. "Mari berdoa bersama saya untuk mereka yang pergi, terutama 9 anak-anak tak berdosa yang meninggal."

Penyebab kebakaran masih diselidiki, tetapi kemungkinan akan menimbulkan pertanyaan tentang standar keamanan di perumahan kota berpenghasilan rendah itu.

Peristiwa itu adalah kebakaran maut kedua di kompleks perumahan di AS minggu ini setelah dua belas orang, termasuk delapan anak-anak, tewas pada Rabu pagi ketika api melalap gedung apartemen perumahan umum di Philadelphia.

Anggota DPR AS Ritchie Torres --politisi Demokrat yang mewakili wilayah tempat gedung nahas itu berdiri-- mengatakan kepada MSNBC bahwa pembangunan perumahan yang terjangkau seperti gedung di Bronx itu menimbulkan risiko keamanan bagi penduduk.

"Ketika kita membiarkan pembangunan perumahan yang terjangkau diganggu oleh puluhan tahun disinvestasi, kita membahayakan nyawa kita sendiri," katanya.

Asap menyebar ke setiap lantai gedung, kemungkinan karena pintu apartemen yang awalnya dibiarkan terbuka, dan para korban menghirup banyak asap, kata komisaris pemadam kebakaran kota Daniel Nigro pada konferensi pers.

"Anggota pemadam menemukan korban di tangga setiap lantai dan membawa mereka keluar karena serangan jantung dan pernapasan," katanya.

Sekitar 200 petugas pemadam membantu memadamkan api, dan beberapa kehabisan oksigen di tangki mereka, tetapi mereka tetap berusaha menyelamatkan orang-orang dari gedung, kata Adams kepada CNN, Minggu.

Seorang fotografer Reuters di tempat kejadian pada Minggu melihat petugas penolong pertama melakukan resusitasi jantung paru (CPR) pada setidaknya delapan orang di depan gedung.

Petugas pemadam kebakaran dengan saluran selang berusaha mengeluarkan asap dari gedung. Salah satu dari mereka terlihat memecahkan jendela di lantai atas agar asap dapat keluar.

Kepemilikan

Bangunan itu dimiliki oleh perusahaan patungan, Bronx Park Phase III Preservation LLC, yang terdiri dari tiga perusahaan. "Kami sangat sedih oleh hilangnya nyawa yang tak terbayangkan yang disebabkan tragedi yang mendalam ini," kata juru bicara perusahaan patungan itu.

Bronx Park Phase III Preservation LLC belum menanggapi permintaan informasi tentang gedung seperti catatan keselamatan kebakaran dan riwayat inspeksi, unit-unit perumahan yang terjangkau, dan manajemen.

Affordable Housing Online, sebuah laman yang berbagi informasi tentang perumahan umum, melaporkan bahwa bangunan tersebut memiliki "sejumlah unit" yang disisihkan untuk rumah tangga berpenghasilan rendah.

Laman itu mencantumkan Reliant Realty Services sebagai pengelola properti gedung. Reliant Realty Services belum menanggapi permintaan untuk  mengonfirmasi bahwa pihaknya adalah pengelola gedung atau memberikan informasi tentang sejarah keselamatan kebakaran gedung.

"Saya ngeri dengan kebakaran hebat di Bronx hari ini. Hati saya bersama orang-orang tercinta yang mengalami kehilangan secara tragis, semua orang yang terkena dampak dan dengan petugas pemadam kebakaran @FDNY kami yang heroik," tulis Gubernur New York Kathy Hochul di Twitter pada Minggu.

Sumber: Reuters

Baca juga: Gedung terbakar di Hong Kong, 150 orang terjebak di atap
Baca juga: Mes karyawan di China ambruk, empat orang tewas

 

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022