Indonesia dapat tumbuh 5,1 persen tahun ini, dan saya pikir pertumbuhan itu akan menjadi pertumbuhan yang sulit.
Jakarta (ANTARA) - Chief Investment Officer Sutheast Asia HSBC James Cheo memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh 5,1 persen pada 2022.

"Indonesia dapat tumbuh 5,1 persen tahun ini, dan saya pikir pertumbuhan itu akan menjadi pertumbuhan yang sulit," kata James dalam media briefing daring yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan konsumsi masyarakat akan meningkat seiring dengan pembukaan pembatasan yang sempat dilakukan untuk memutus penyebaran COVID-19.

Baca juga: Erick: Pertumbuhan ekonomi harus diperkuat "knowledge based economy"

Hal ini juga terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada kuartal IV-2021 yang telah mencapai 116,8 atau lebih dari nilai 100, yang menunjukkan bahwa konsumen Indonesia sudah memasuki zona optimis. Nilai ini meningkat dibandingkan IKK kuartal III-2021 yang sebesar 84,3.

Di samping itu, kebijakan fiskal pemerintah juga akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional di 2022. Dengan penguatan belanja masyarakat yang ditopang oleh pemerintah, inflasi diperkirakan akan lebih tinggi dari tahun 2021.

"Kami memperkirakan akan ada sedikit inflasi, di mana kami memperkirakan inflasi Indonesia akan mencapai sekitar 3,1 persen di 2022,z" katanya.

Baca juga: Pengamat nilai pandemi masih ganggu pertumbuhan ekonomi 2022

James menambahkan bahwa Bank Indonesia kemungkinan akan memperketat suku bunga acuan BI 7 days repo rate sekitar 50 bps di paruh kedua tahun ini. "Tapi secara garis besar Indonesia berada di posisi kuat di 2022," imbuhnya.

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022