Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membangun rumah kaca di Kebun Raya Cibinong di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, untuk memperkuat fungsi kebun raya tersebut.

"Di dalam Kebun Raya Cibinong sedang dibangun rumah Kaca atau green house display berlantai empat dengan fasad besar yang rencananya berukuran diameter sekitar 90 meter dan tinggi 25 meter," kata Subkoordinator Pelaksana Fungsi Pemeliharaan Koleksi Tumbuhan Kebun Raya Cibinong BRIN Mujahidin sebagaimana dikutip keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Rumah kaca di kompleks Cibinong Science Center-Botanical Garden, ia mengatakan, akan menjadi fasilitas yang terkontrol dan aman untuk fenotipe tanaman, mikroba pertanian, dan benih.

Mujahidin menjelaskan bahwa konservasi tumbuhan eks situ di Kebun Raya Cibinong dilakukan menurut pembagian area ekologi dan geografi atau ekoregion, tidak seperti di Kebun Raya Bogor yang konservasi tumbuhannya dilakukan berdasarkan pola klasifikasi taksonomi.

Kebun Raya Cibinong luasnya sekitar 34 hektare dan mencakup area konservasi tumbuhan dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. 

Area konservasi Nusa Tenggara mencakup replika hutan non-dipterocarpa pamah, tempat pengunjung dapat menemukan jenis tumbuhan khas Nusa Tenggara Timur, yaitu lontar.

Selain itu ada area konservasi Jawa-Bali seluas sekitar 10 hektare yang memiliki replika hutan non-dipterocarpa pamah dengan tumbuhan khas seperti pohon kepel (maskot flora Yogyakarta), gandaria (maskot flora Jawa Barat), buni, pule, trengguli, dan aren.

Selama berada di Kebun Raya Cibinong, pengunjung dapat mengenal dan belajar tentang tumbuhan sambil menikmati pemandangan Danau Dora, danau buatan dengan hamparan tanaman air tetepok berbunga putih kecil yang tampak seperti serpihan salju.

Keberadaan Kebun Raya Cibinong bermula dari pembangunan taman ekologi, taman konservasi alam yang menjadi bagian dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor.

Pembangunan taman ekologi itu dirintis tahun 2002. Pada awal pembangunan, taman ekologi tersebut memiliki koleksi lebih dari 10.000 pohon.

Menurut buku The Ecopark Cibinong Science Center and Botanic Garden (2018), koleksi tumbuhan di taman ekologi itu meliputi 6.105 spesimen yang terdiri atas 86 famili, 328 genus, dan 733 spesies.

Di kompleks Kebun Raya Cibinong, ada Danau Dora serta Danau Dori dan Danau Walini yang menampung limpahan air dari 23 titik mata air.

Kebun Raya Cibinong ditutup untuk umum sekitar tahun 2018 sampai dengan 2020 untuk penataan dan pada 20 Desember 2020 kembali dibuka untuk umum.

Hingga akhir 2020, Indonesia telah memiliki 45 kebun raya dengan perincian lima kebun raya dikelola oleh BRIN, lima kebun raya dikelola pemerintah provinsi, 32 kebun raya dikelola oleh pemerintah kabupaten/kota, dan tiga kebun raya dikelola oleh perguruan tinggi.

BRIN mengelola Kebun Raya Cibinong, Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya Bali.

Baca juga:
BRIN benahi Kebun Raya Bogor
Peneliti beri 5.000 KTP Pohon di Kebun Raya Bogor

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022