Hasil Rapimnas (rapat pimpinan nasional) Partai Demokrat memutuskan, Partai Demokrat tidak bergabung dengan salah satu dari dua koalisi partai pendukung pasangan capres-cawapres,"
Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul, mengatakan Partai Demokrat memilih bersikap netral dalam menghadapi pemilu presiden 2014 karena sedang berduka.

"Hasil Rapimnas (rapat pimpinan nasional) Partai Demokrat memutuskan, Partai Demokrat tidak bergabung dengan salah satu dari dua koalisi partai pendukung pasangan capres-cawapres," kata Ruhut Sitompul pada diskusi "Kompetisi Capres-Cawapres pada Pemilu Presiden 2014" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Pembicara lainnya pada diskusi tersebut adalah, Anggota DPD RI Abraham Liyanto, Anggota Dewan Pertimbangan Partai Gerindra Martin Hutabarat, dan Pengamat politik dari Universitas Indonesia Panji Anugrah Permana.

Menurut Ruhut Sitompul, pada pemilu legislatif 2014 Partai Demokrat hanya memperoleh suara 10,19 persen, yang menurun jauh jika dibandingkan perolehan suara pada pemilu legislatif 2009 yakni 20,61 persen.

"Kami saat ini sedang berduka karena perolehan suara Partai Demokrat menurun jauh," katanya.

Menurut dia, penurunan suara Partai Demokrat karena sejumlah kadernya tersangkut kasus korupsi dan diproses hukum oleh KPK, sehingga menimbulkan persepsi negatif di masyarakat.

Hal itu juga yang membuat konvensi calon presiden dari Partai Demokrat kurang menarik perhatian masyarakat.

Partai Demokrat, kata dia, menyadari faktor penyebab penurunan suara tersebut dan berusaha keras membenahi internal partai untuk segera bangkit kembali.

"Kalau partai lain butuh waktu 10 tahun untuk bangkit, semoga Partai Demokrat hanya sebentar saja, satu atau dua tahun untuk bangkit kembali," katanya.

Ketua DPP Partai Demokrat itu menjelaskan, menyikapi pemilu presiden 2014, Ketua umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, tidak mau langsung membuat keputusan politik, tapi memantau masukan dari para pengurus daerah melalui forum Rapimnas.

Masukan itupun, kata dia, dilakukan secara demokratis yakni melalui kuisioner yang diisi oleh para pengurus daerah bagaimana sebaiknya Partai Demokrat bersikap.

"Dari hasil kuisioner tersebut, ada sebanyak 56 persen pengurus daerah menginginkan Partai Demokrat bersikap netral yakni tidak bergabung dengan salah satu dari dua koalisi parpol yang adam," katanya.

Ia menegaskan, sikap netral dan tidak bergabung itu bukan berarti Partai Demokrat menjadi oposisi tapi sebagai penyeimbang.

Partai Demokrat, kata dia, siap mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintahan dari presiden terpilih dan siap bangkit lagi pada pemilu 2019.

(R024/Y008)

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014