Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) mensyaratkan calon ketua umum pengganti Sandiaga Uno harus mempunyai pengalaman dalam kepengurusan organisasi olahraga nasional.

"Calon ketua umum pernah menjabat dan/atau sedang menjabat dalam pengurus besar ataupun pengurus daerah renang seluruh Indonesia ataupun pengurus organisasi olahraga lain," kata Ketua Penjaringan Calon Ketua Umum PRSI 2016-2020 Sarman Simanjorang dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.

Sarman juga menyebutkan syarat lain calon ketua umum olahraga akuatik yang membawahi cabang olahraga renang, loncat indah, renang indah, polo air, serta renang perairan terbuka itu.

"Calon mencintai dan berkomitmen untuk memajukan olahraga akuatik. Dia juga harus memperoleh rekomendasi minimal dari tiga pengurus PRSI daerah. Lalu, calon juga harus berdomisili di Jakarta," kata Sarman.

Ia menambahkan, calon ketua umum PRSI harus warga negara Indonesia, tidak sedang atau pernah menjalani proses hukum, membuat surat pernyataan kesanggupan dan komitmen, dan menyatakan visi-misi sebagai ketua umum.

Tim penjaringan calon ketua umum PRSI terdiri dari lima orang yang ditunjuk Ketua Umum PRSI periode 2013-2016 dibawah kepemimpinan Sandiaga Uno. Lima orang tersebut antara lain Hilmi Panigoro, Sarman Simanjorang, Lukman Niode, Richard Sam Bera, dan H. Muslim Ayub.

Tim penjaringan akan mulai membuka pendaftaran calon ketua umum PB PRSI mulai Senin (19/9) hingga Selasa (27/9) di Sekretariat PRSI di Mayapada Tower I lantai 7 Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

"Kami akan mempublikasikan siapa saja yang mengambil formulir pendaftaran calon ketua umum sekaligus siapa yang mengembalikan formulir itu," ujar Sarman.

Tim penjaringan juga berharap calon ketua umum memiliki jaringan untuk menggalang dana demi pembinaan atlet-atlet akuatik menyusul pendanaan yang minim dari pemerintah.

Sekretaris Jenderal PB PRSI Ali Pratiwiri mengatakan bursa pendaftaran calon ketua umum PRSI periode 2016-2020 dilatarbelakangi hasil Rapat Kerja Nasional PB PRSI pada Februari 2016.

"Kami akan mengumumkan calon ketua umum dalam Musyawarah Nasional pada 30 September-1 Oktober 2016. Kepengurusah PB PRSI yang sekarang sebenarnya baru berakhir pada April 2017," kata Ali.

Ali mengatakan latar belakang percepatan musyawarah nasional organisasi cabang olahraga renang itu karena kesibukan Ketua Umum PRSI Sandiaga Uno menghadapi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

Percepatan Munas PRSI 2016, lanjut Ali, juga telah disetujui duapertiga dari jumlah pengurus PRSI provinsi yang masih aktif.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016