Banda Aceh (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh Irjen Pol Rio S Djambak mengatakan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat atau kamtibmas di daerah itu mulai meningkat.

"Gangguan kamtibmas mulai meningkat seiring intensifnya kegiatan menyambut pemilihan kepala daerah serentak di Provinsi Aceh pada 2017," kata Irjen Pol Rio Septianda Djambak di Banda Aceh, Sabtu.

Namun, kata jenderal berbintang dua tersebut, secara umum kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat masih terkendali. Gangguan kamtibmas tersebut cepat ditangani, sehingga tidak meluas.

Kapolda mengatakan, gangguan kamtibmas tersebut terjadi di beberapa di wilayah Provinsi Aceh seperti pengancaman, intimidasi, aksi teror bom, perusakan, pembakaran alat peraga kampanye, dan lainnya.

Menurut Kapolda, berbagai gangguan tersebut memerlukan perhatian dan atensi seluruh elemen masyarakat. Untuk itu, Polda Aceh bersinergi dengan Kodam Iskandar Muda serta para pihak terkait konsisten mengawal dan mengamankan seluruh tahapan pilkada serentak di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.

"Pesta demokrasi yang dilaksanakan lima tahun sekali ini merupakan hak masyarakat menyalurkan hak politiknya secara langsung. Karena itu, seluruh elemen masyarakat diharapkan bersatu dan berpartisipasi aktif menyukseskannya," kata dia.

Irjen Pol Rio Septianda Djambak mengatakan, semua yang terjadi dalam setiap rangkaian proses pilkada Aceh mempengaruhi perkembangan situasi kamtibmas di provinsi yang berjuluk Serambi Mekkah itu.

"Terwujudnya kamtibmas yang kondusif bukan menjadi tanggung jawab kepolisian semata. Untuk itu, Polda Aceh mengajak peran serta seluruh elemen masyarakat, khususnya peserta pilkada dan massa pendukungnya untuk bersama-sama menjaga kamtibmas," kata dia.

Oleh karena itu, Irjen Pol Rio Septianda Djambak mengajak seluruh elemen masyarakat menciptakan suasana aman dan damai serta menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan.

"Tunjukan Aceh semakin matang dan santun dalam berdemokrasi. Pilihan boleh beda, tetap semuanya bersaudara. Bagi pasangan calon, harus siap menang dan kalah. Siapa pun yang terpilih pada pilkada adalah milik masyarakat Aceh," kata Irjen Pol Rio Septianda Djambak.

Pilkada di Provinsi Aceh digelar 15 Februari 2017. Pilkada itu digelar serentak antara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2017-2022 dengan pemilihan 20 dari 23 bupati/wali kota dan wakil di Provinsi Aceh.

Pewarta: M Haris SA
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016