Jakarta (ANTARA News) - KPK terus meminta polisi untuk mengungkap pelaku penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan.

"Kita berharap penyerang mas Novel bisa ditemukan dalam waktu dekat apalagi agar isu-isu yang beredar di luaran itu bisa kita temukan jawabannya. Saya sudah sampaikan ini kepada Pak Kapolda, beliau baru saja menjawab `whatsapp` saya dan tim masih sedang bekerja," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di gedung KPK Jakarta, Kamis.

Novel Baswedan tiba di gedung KPK sekitar pukul 13.05 WIB. Ia turun dari mobil didampingi oleh Laode yang sudah menjemputnya di bandara Soekarno Hatta.

Selain Laode, para pegawai KPK dan aktivis antikorupsi juga menyambut Novel dengan kompak berpakaian putih, termasuk di dalamnya mantan Ketua KPK Abraham Samad juga mengenakan kemeja putih yang memberikan pelukan saat bertemu Novel.

"Mudah-mudahan yang menyerang mas Novel bisa kita temukan tidak lama lagi. Terima kasih untuk segala support, dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia di sini dan masyarakat Indonesia pada umumnya," tambah Laode.

Laode juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang membantu pengobatan Novel selama lebih dari 10 bulan di Singapura.

"Melalui kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Presiden RI, Wakil Presiden RI, dan Menteri Keuangan yang telah memberikan pertolongan dan biaya pengobatan mas Novel dan keluarga di Singapura. Kami juga berterima kasih kepada Pak Kapolri dan Pak Kapolda atas perlindungan yang telah diberikan kepada mas Novel dan keluarga," ungkap Laode.

Meski sudah diperbolehkan pulang ke tanah air, menurut Laode, Novel masih harus menjalani rawat jalan di Singapura termasuk operasi Maret.

"Mas Novel sampai hari ini belum pulih karena masih memerlukan operasi dan mudah-mudahan sekali lagi di bagian mata kiri dan mudah-mudahan pada akhir Maret akan diadakan operasi terakhir, minta didoakan supaya bisa berhasil dengan baik," ungkap Laode.

Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. Ia kemudian dibawa ke Singapura untuk menjalani pengobatan di kedua matanya.

Selama Novel menjalani perawatan, polisi belum berhasil menangkap pelaku penyiraman. Beberapa orang sempat diamankan karena diduga sebagai pelaku, tapi mereka kemudian dilepaskan karena tidak ada bukti.

Polda Metro Jaya sudah merilis dua sketsa wajah yang diduga kuat sebagai pelaku, namun belum ada hasil dari penyebaran sketsa wajah tersebut.


Baca juga: Novel Baswedan: serangan malah jadi penyemangat

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018