Jakarta (ANTARA News) - Ketua Forum Kerukunan umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayapura Pendeta Hosea Taudufu mengapresiasi pertemuan tokoh umat beragama yang sudah mendapatkan titik temu dalam kaitan polemik Masjid Al Aqsa di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, dan meminta warga kota ini mendukung pemerintah menyelesaikan masalah ini.

"Saya selaku Ketua FKUB, sangat mengharapkan seluruh masyarakat Jayapura memberikan dukungan kepada pemerintah yang telah berupaya menyelesaikan masalah ini dengan membentuk tim kerja," kata Hosea dalam keterangan tertulis, Selasa.

Dia mengharapkan tim yang telah diberi tugas menemukan solusi terbaik dan bisa membuat pertemuan kembali dengan pihak Masjid Al-Aqsha supaya masalah bisa diselesaikan.

Dia mengajak semua orang menahan diri dan mengedepankan perdamaian serta meredam emosi.

Baca juga: Pemerintah minta siapa pun tak terpancing "hoax" Masjid Sentani

"Mari kita semua hidup dalam kerukunan bersama dan tidak boleh menyikapi situasi ini dengan emosi atau dengan merasa dendam. Mari kita berpikir untuk menyelesaikan masalah ini dengan kembali kepada musyawarah bersama," kata dia.

Sementara itu, Kapolres Jayapura Victor Dean Mackbon meminta masyarakat bijak menggunakan media sosial. Polisi sendiri selalu mengawasi melalui patroli siber yang akan bertindak jika ditemukan pelanggaran undang-undang di dunia maya, terutama terkait Masjid Al Aqsa.

"Sebenarnya telah ada aturan-aturan terkait dengan etika dan SARA di media sosial yang melarang pemberitaan yang tidak sesuai kepada khalayak umum, Undang-undang ITE sudah jelas tentang hal tersebut. Sudah pasti kami akan menindak tegas melalui hukum yang berlaku kepada penyebar berita yang tidak sesuai," kata dia.

Dia mengatakan polisi berharap masyarakat tidak menanggapi serius pemberitaan yang belum jelas kebenarannya dan mengimbau masyarakat Papua terus menjaga toleransiagar bisa tercipta kesejahteraan dan kemakmuran di Papua.

Baca juga: Tim kecil sepakat dibentuk guna selesaikan kasus masjid Sentani

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018