Jakarta (ANTARA News) - Chicco Jerikho adalah aktor yang sejak lama memiliki kepedulian terhadap kelestarian gajah Sumatera. Ia membulatkan tekad untuk berbuat lebih bagi konservasi gajah Sumatera, mengunjungi langsung  habitatnya di Aceh dan berinteraksi dengan warga Desa Pintu Rame serta Karang Ampar, Aceh.

WWF Indonesia dalam keterangan pers menyebutkan Chicco akan melakukan penggalangan dan dengan  berlari di London Marathon pada 22 April mendatang, yang merupakan marathon pertamanya. Ia mendedikasikan semua upaya dan latihan keras untuk  menyuarakan isu pelestarian gajah Sumatera dan mengajak publik untuk  menjadi bagian dari solusi konflik gajah dan manusia dengan berdonasi untuk penanaman pakan gajah.

Suami Putri Marino itu mengundang semua orang untuk berdonasi melalui VIRTUAL ELEPHANTASTIC RUN dengan biaya pendaftaran sebesar Rp100.000 yang semuanya akan didonasikan untuk program konservasi gajah Sumatera. Para pelari dapat berlari atau berjalan sejauh minimal 5 kilometer di mana pun dan kapan pun pada 21-23 April 2018. Registrasi terbuka hingga 23 April 2018.

Rangkaian kegiatan lari bersama Elephantastic Run menuju London Marathon 22 April 2018 yang bisa diikuti oleh publik adalah di Pekanbaru pada 15 April, di Jakarta, Banda Aceh dan Surabaya pada 22 April 2018.

Baca juga: Chicco Jerikho serukan penghentian perburuan gajah
Baca juga: Putri Marino dan Chicco Jerikho akan berbulan madu di Inggris


Chicco  melihat  sendiri  kondisi  satwa  yang  mendapat  status  sangat  terancam  punah dari lembaga konservasi dunia, IUCN. Dalam kurun waktu 25 tahun, populasi gajah Sumatera  di  Riau  menurun  tajam  dari  1.300  individu  pada  1984  menjadi  hanya  sekitar  300-330 individu pada 2009 berdasarkan data WWF-Indonesia & BKSDA Riau.

Perburuan  dan  konversi  lahan  besar-besaran  merupakan  ancaman  serius  bagi  populasi  gajah Sumatera di hampir semua kantong populasinya. Di DAS Peusangan, Aceh, misalnya, jumlah rata-rata kejadian konflik gajah-manusia antara 10 hingga 20 kejadian per bulan. Sedangkan sepanjang 1999 hingga 2015, ada 64 kasus konflik gajah-manusia, yang ditemukan di sekitar wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), khususnya di Desa Pemerihan, Kabupaten Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung.

Berbagi ruang merupakan sebuah keharusan yang dilakukan supaya gajah dan manusia terhindar dari konflik. Salah satu solusi untuk mencapai hal tersebut adalah dengan menanam pakan gajah di sekitar  kawasan  hutan  habitat  gajah  dan  menanam  tanaman  “pagar”  yang  tidak  disukai  gajah. Dengan demikian, kawanan gajah liar tidak akan masuk lagi ke kebun atau pemukiman warga.

Ini adalah cara Chicco  untuk  membantu  masyarakat  di  Pintu  Rame dan Karang  Ampar agar bisa menanam pakan gajah di sekitar kawasan hutan alam yang tersisa, serta tanaman pagar yang tidak disukai gajah di sekitar desa.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018