Lombok Timur (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Barat ,TGH Muhammad Zainul Majdi mengajak warga Dusun Grepek Tanak Eat, Kabupaten Lombok Timur untuk menjaga semangat persaudaraan, kekeluargaan dan kekerabatan menyusul aksi pengrusakan delapan rumah dari tujuh kepala keluarga warga Ahmadiyah di daerah itu.

"Kalau kita tidak bisa menjaga persaudaraan dan kekeluargaan, maka yang muncul adalah kebencian," kata Gubernur NTB ditemani PJs Bupati Lombok Timur Lalu Ahsanul Khalik dan sejumlah pejabat saat menemui sekaligus berdialog dengan warga Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur, Senin.

Selain warga Greneng, Gubenur menemui warga Ahmadiyah yang sedang ditampung di Mapolres Lombok Timur. Kehadiran Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrab Gubernur NTB tersebut untuk menindaklanjuti penyelesaian kasus pengrusakan sejumlah rumah dan pengusiran warga Ahmadiyah oleh sekelompok warga, Sabtu (19/05).

Kejadian itu mengundang keprihatinan Gubenur, apalagi peristiwa yang melibatkan delapan rumah dari 7 Kepala Keluarga (KK) Ahmadiyah tersebut terjadi di bulan Ramadhan.

Ia menuturkan, kalau ada yang kurang pas, warga diminta untuk menempuh cara-cara baik untuk menyelesaikannya. Seperti melakukan musyawarah atau saling menasehati. Sebab, apa yang terjadi dalam diri kita tambah TGB merupakan cerminan bagi orang lain.

"Kalau ada yang salah, nasehati dia karena dia adalah cerminan kita. Semua kita adalah cerminan satu sama lain," ungkap TGB.

Meskipun kejadian ini sudah terjadi, Gubernur berharap kepada masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Sebab, kalau terjadi akan berdampak pada pembangunan serta nama baik daerah.

"Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi yang kita harapkan," ujarnya.

TGB, menjelaskan pemerintah akan mencarikan solusi terbaik untuk kasus tersebut. Yaitu dengan mengundang sejumlah tokoh masyarakat untuk duduk bersama, bermusyawarah menyelesaikan permasalahan tersebut.

Sementara saat berdialog di Mapolres Lombok Timur, Gubernur NTB mengatakan akan menyelesaikan permasalahan tersebut. Hanya saja kata TGB perlu waktu karena masalah tersebut tidak sesederhana yang dibayangkan. Sehingga tidak mungkin untuk segera mengembalikan warga Ahmadiyah ke Desa Greneng ataupun memperbaiki rumahnya.

"Sementara kita tunggu situasi mendingin," tegas TGB.

Selain itu, ia juga meminta Pemda Lombok Timur agar anak-anak Warga Ahmadiyah dipastikan sekolah serta dilakukan trauma healing.

"Anak-anak harus tetap sekolah," ucapnya.

Baca juga: Setara Institute komentari pengusiran warga Ahmadiyah di NTB

Baca juga: Pemkab Lombok Timur prioritaskan penanganan warga Ahmadiyah

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018