Jambi (ANTARA News) - Polda Jambi melibatkan tim Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Antiteror dalam kegiatan Operasi Ketupat yang berlangsung 7-24 Juni 2018.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolda Jambi, Brigjen Pol Muchlis AS usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat di lapangan Mapolda Jambi, Rabu.

Tim satgasus tersebut merupakan gabungan dari kepolisian anggota Polda Jambi dan TNI dari Korem 042 Garuda Putih serta BIN Daerah.

Gabungan Polda Jambi, Korem 042/Gapu dan BIN membentuk Satuan Satgas Khusus Anti Teror bertujuan untuk mengantisipasi dan mendeteksi terorisme di wilayah Provinsi Jambi.

Kapolda Jambi Muchlis mengatakan seluruh anggota tim gabungan itu sudah saling berkoordinasi termasuk para unsur pimpimannya seperti Danrem dan Kabinda.

Pada Operasi Ketupat tahun ini, fokus pengamanan ada pada empat masalah yakni pertama kestabilan pangan kedua kelancaran arus mudik dan balik, ketiga benca alam dan gangguan kantibmas serta keempat masalah ancaman teroris.

"Keempat permasalahan itu menjadi titik fokus dalam penanganannya selama kegiatan operasi ketupat tahun ini, " kata Muchlis.

Baca juga: Polda Jambi tempatkan `sniper` di jalur mudik

Operasi Ketupat 2018, Polda melibatkan 3.370 personel kepolisian dibantu TNI untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam merayakan Lebaran tahun ini.

Ke-3.370 personel itu merupakan gabungan anggota Polri, TNI dan instansi keperintahan terkait di Provinsi Jambi. Semua ini untuk melayani masyarakat dalam merayakan lebaran baik arus mudik dan arus balik.

Ribuan personel tersebut akan disebarkan ke seluruh penjuru jalur arus mudik.

Untuk jumlah pos pelayanan dan pengamanan yang akan didirikan, Kuswahyudi menyebutkan, semuanya bakal disebar di seluruh titik di Provinsi Jambi. Namun, untuk jumlahnya masih dalam pembahasan.

Personel Brimob akan ditempatkan di titik lokasi yang dianggap rawan kriminalitas tinggi.

Baca juga: 10 korban tewas saat mudik di Jambi

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018