Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Bambang Soesatyo menyatakan mendukung pemberian gelar pahlawan nasional bagi mendiang Ade Irma Suryani Nasution, putri Jenderal AH Nasution yang terbunuh dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965.

"Sosok dan peran Ade Irma Suryani sangat penting, terutama dalam menginspirasi generasi muda bangsa agar selalu siap berjuang demi bangsa dan negara," kata Bambang saat menerima putri sulung Jenderal AH Nasution, Yanti Nasution, di ruang kerjanya di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.

"Saya mendukung usulan pemberian gelar pahlawan kepada Ade Irma Suryani," kata Bambang.

Politisi Partai Golkar itu juga menyatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai pembahasan rencana penamaan ruas jalan Jenderal AH Nasution.

"Pemprov DKI Jakarta pernah berencana akan menggunakan nama Jenderal AH Nasution sebagai nama jalan di Jakarta. Namun belum jadi dilakukan. Ruas jalan utama di DKI Jakarta banyak. Masih banyak opsi pilihan yang bisa dilakukan untuk memberikan nama jalan menggunakan nama Jenderal AH Nasution," tutur politisi yang biasa disapa Bamsoet itu.

Pada gilirannya, Yanti Nasution berharap memori kolektif bangsa Indonesia dapat terjaga dengan baik dan tidak sampai ada peran pendahulu bangsa lenyap begitu saja dari ingatan generasi penerus.

"Saya dan para sahabat di Yayasan Dana Bantuan mengelola Museum AH Nasution di Menteng, Jakarta Pusat. Di sana pengunjung bisa melihat barang-barang pribadi milik Jenderal AH Nasution, mulai dari buku, pakaian, senjata hingga perabotan lainnya," katanya.

"Di sana juga ada diorama gugurnya Ade Irma Suryani yang melindungi Jenderal AH Nasution. Kami ingin museum ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat, terutama anak-anak sekolah dasar sampai menengah atas," ujar Yanti.

Bamsoet sepakat dengan putri sulung AH Nasution bahwa museum harus dijadikan sarana ilmu pengetahuan sekaligus pembelajaran bagi generasi muda, bukan hanya untuk mengetahui peristiwa di masa lalu, tapi juga bisa dijadikan pelajaran untuk masa depan.

"Kita punyak banyak sekali museum, baik di Jakarta maupun di daerah lainnya. Jika kita melihat kondisi di luar negeri, kunjungan ke museum selalu ramai, tak pernah sepi. Bukan hanya dari anak-anak sekolah, juga oleh turis dari berbagai mancanegara. Saya ingin museum di Indonesia bisa seperti itu," katanya.

 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018