Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mendukung pemberian gelar pahlawan kepada mendiang Ade Irma Suryani Nasution, putri Jenderal AH Nasution yang menjadi saksi kasus penculikan ayahnya pada insiden G30S/PKI.

"Sosok dan peran Ade Irma Suryani sangat penting, terutama dalam menginspirasi generasi muda bangsa agar selalu siap berjuang demi bangsa dan negara," kata Bambang Soesatyo saat menerima putri sulung Jenderal AH Nasution, Yanti Nasution di ruang kerjanya di Gedung MPR/DPR/DPD RI di Jakarta, Senin.

Menurut Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, memori tentang perjuangan bangsa harus terus dirawat dan dipelihara bersama, jangan sampai hilang tergerus perjalanan waktu.

Bamsoet menegaskan, dirinya akan membicarakan usulan agar Ade Irma Nasution dapat ditetapkan negara sebagai pahlawan. "Saya mendukung usulan pemberian gelar pahlawan kepada Ade Irma Suryani," katanya.

Politisi Partai Golkar ini juga menyatakan, akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar rencana penamaan ruas jalan Jenderal AH Nasution yang sempat bergulir beberapa waktu lalu bisa kembali dilanjutkan.

Jika memang ada polemik dari warga setempat yang tidak ingin nama ruas jalan di wilayahnya diganti, Bamsoet mengusulkan, Pemprov DKI Jakarta mencari alternatif ruas jalan lain yang bisa diganti menggunakan nama Jenderal AH Nasution.

"Pemprov DKI Jakarta pernah berencana akan menggunakan nama Jenderal AH Nasution sebagai nama jalan di Jakarta. Namun belum jadi dilakukan. Ruas jalan utama di DKI Jakarta banyak. Masih banyak opsi pilihan yang bisa dilakukan untuk memberikan nama jalan menggunakan nama Jenderal AH Nasution," tutur Bamsoet.

Menyambut penjelasan Bamsoet, Yanti Nasution mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam.

Menurut Yanti Nasution, dirinya juga berharap agar memori kolektif bangsa Indonesia dapat terjaga dengan baik. Jangan sampai peran para pendahulu bangsa lenyap begitu saja dari ingatan generasi penerus.

"Saya dan para sahabat di Yayasan Dana Bantuan mengelola Museum AH Nasution di Menteng, Jakarta Pusat. Di sana pengunjung bisa melihat barang-barang pribadi milik Jenderal AH Nasution, mulai dari buku, pakaian, senjata hingga perabotan lainnya," katanya.

Di sana juga ada diorama gugurnya Ade Irma Suryani yang melindungi Jenderal AH Nasution. "Kami ingin Museum ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat, terutama anak-anak sekolah dasar sampai menengah atas," ujar Yanti.

Bamsoet sepakat dengan putri sulung AH Nasution tersebut bahwa museum harus dijadikan sarana ilmu pengetahuan sekaligus pembelajaran bagi generasi muda, bukan hanya untuk mengetahui peristiwa di masa lalu, tapi juga bisa dijadikan pelajaran untuk masa depan.

Menurut dia, DPR RI juga akan mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan kembali kegiatan sekolah mengunjungi museum.

Kita punya banyak sekali museum, baik di Jakarta maupun di daerah lainnya. Jika kita melihat kondisi di luar negeri, kunjungan ke museum selalu ramai, tak pernah sepi. Bukan hanya dari anak-anak sekolah, juga oleh turis dari berbagai mancanegara. Saya ingin museum di Indonesia bisa seperti itu," katanya.
 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018