Jakarta (ANTARA News) - Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden maksimum dua periode memiliki tujuan baik mencegah terjadinya kekuasaan tanpa batas. 
         
"Saya pikir dulu ada amandemen terkait dengan pembatasan atau 'term' periode Presiden dan Wapres, saya pikir itu dengan tujuan baik untuk mencegah terjadinya kekuasaan yang tanpa batas," kata AHY dalam acara Halal Bihalal Media bersama Agus Harimurti Yudhoyono di Jakarta, Jumat. 
         
Pernyataan AHY itu menjawab pertanyaan media atas kesediaan Wapres Jusuf Kalla menjadi pihak terkait dalam gugatan UU Pemilu soal periode masa jabatan Presiden/Wapres yang diajukan Partai Perindo.
        
AHY mengatakan reformasi 1998 menginginkan hadirnya sistem ketatanegaraan, dan keadilan yang semakin menyejahterakan rakyat. 
        
Dia menilai kepemimpinan yang terlampau lama sehingga bisa saja terjadi penurunan dalam peforma Presiden maupun Wapres, termasuk juga dalam integritas dan sebagainya. 
       
"Jadi dengan pambatasan itu penting, di negara demokrasi lain juga berlaku seperti di Amerika Serikat dibatasi dua periode, empat tahun setiap periodenya. Saya pikir itu adalah semangat yang harus dimaknai bersama," jelas dia.
       
AHY mengatakan seringkali ada perdebatan bahwa jika publik menilai pemimpin itu baik kenapa tidak dilanjutkan meskipun lebih dari dua periode. 
       
Namun dia menekankan bahwa harus dimaknai pentingnya regenerasi kepemimpinan sebuah bangsa. Seorang pemimpin harus mempersiapkan calon-calon pemimpin berikutnya. 
     
"Bahkan Bung Hatta pendiri bangsa kita mengatakan pemimpin terbaik adalah ia yang menyiapkan calon pemimpin. Artinya menyiapkan para generasi penerus kepemimpinan di tingkat nasional dan lokal, sehingga terjadi pembaruan yang lebih relevan dengan kemajuan zaman, " urainya.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018