Jayapura (ANTARA News) - Kontak senjata antara satgas penegakan hukum TNI/Polri dengan anggota kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) kembali terjadi di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Selasa, yang menewaskan dua orang anggota kelompok tersebut.

Kedua anggota KKSB yang tewas tertembak, salah satunya Dekilas Tabuni yang merupakan pengawal Goliat Tabuni, kata Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Muhammad Aidi di Jayapura.

Dikatakan, sebelumnya tim satgas gakkum yang di pimpin Lettu Inf Angga bergerak sejak Senin (1/10) setelah melihat bendera "bintang kejora" berkibar di atas bukit di kampung Gubuleme yang merupakan markas dari Goliat Tabuni.

Kontak senjata, Senin (1/10) tidak dapat terelakkan. Anggota TNI/Polri berhasil menduduki markas KKSB dan menyita barang bukti berupa tiga pucuk senpi berbagai jenis, serta menewaskan satu anggota KKSB.

Walaupun sudah dapat menguasai markas KKSB, namun kelompok tersebut terus berupaya menembak prajurit hingga dibalas dan Selasa pagi sekitar pukul 06.00 WIT, kontak senjata menyebabkan dua anggota KKSB tewas tertembak.

Sehingga dengan kontak senjata hari ini, tercatat tiga anggota KKSB tewas akibat baku tembak, kata Kol Inf Aidi.  "Tercatat tiga anggota KKSB tewas dalam dua hari patroli satgas gakkum dan diamankan lima pucuk senpi," ungkap Aidi.

Ketika ditanya tentang jumlah senpi milik KKSB, mantan Waasintel Kodam XVII Cenderawasih mengatakan, hingga kini belum diketahui dengan pasti berapa jumlah senjata dan anak buah Goliat Tabuni, karena setelah melakukan penembakan mereka melarikan diri dengan berpencar.

"Kondisi KKSB saat ini makin terdesak karena anggota akan merebut markas dan mendudukinya," tutur Kol Inf Aidi.

Baca juga: Ingin bagi makanan, dua anggota TNI tewas ditembak di Papua

Baca juga: 200 Brimob didatangkan untuk atasi kelompok bersenjata di Papua

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018