Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberangkatkan Tim Tanggap Ibukota Gelombang II berjumlah 40 orang untuk membantu korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan Tim Tanggap Ibukota yang berasal dari lintas Satuan Kerja Perangkat Daearah (SKPD) tersebut akan menggantikan Tim Tanggap Ibukota Gelombang I yang sudah bertugas selama 10 hari di Sulteng.

Baca juga: Tim Pemprov DKI siapkan dapur umum di Palu

"Penggantian personel ini dilakukan untuk memastikan kondisi, stamina dan kinerja tim yang bertugas di lokasi tetap prima dan terjaga," ujar Anies di Jakarta, Kamis.

Anies menginstruksikan seluruh personel Tim Tanggap Ibukota yang diberangkatkan bekerja dengan ikhlas dan tuntas membantu korban gempa dan tsunami di Sulteng. "Selamat bertugas, jaga diri, dan berikan pelayanan terbaik bagi saudara-saudara kita di sana," ucapnya.

Baca juga: Personel dan logistik Pemprov DKI tiba di Palu

Sementara, Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta, M Ridwan menuturkan Tim Tanggap Ibukota Gelombang II ini dijadwalkan tiba di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis siang waktu setempat.

"Setelah transit di Makassar, Tim Tanggap Ibukota akan melanjutkan perjalanan menuju Palu," tuturnya.

Untuk diketahui, selain personel Tim Tanggap Ibukota, Pemprov DKI Jakarta juga telah mengirimkan bantuan logistik ke Sulteng. Bahkan, Pemprov DKI juga menginisiasi pengumpulan bantuan dari para donatur dengan mendirikan posko di Balai Kota DKI Jakarta.

Sebelumnya, pada Jumat (28/9), terjadi rangkaian gempa yang mengguncang wilayah Palu, Sigi dan Donggala dengan kekuatan 5,9 dan 7,4 magnitudo yang disusul dengan terjangan gelombang tsunami di sepanjang garis pantai Donggala hingga kota Palu dan menyebabkan ribuan orang menjadi korban.

Baca juga: Pencarian korban meninggal Sulteng diperpanjang sehari
Baca juga: Masa tanggap darurat bencana Sulawesi Tengah diperpanjang

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2018