Industri pertahanan dalam negeri harus bisa bersaing untuk menunjang perekonomian nasional kita."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, berkeliling mengunjungi stand industri pertahanan dalam negeri dan luar negeri pada hari ketiga pameran alutsista Indo Defence 2018 Expo and Forum yang berlangsung di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat. 

Dengan mengendarai mobil golf, Menhan Ryamizard Ryacudu, yang didampingi para pejabat Kemhan, mendatangi satu-persatu alutsista yang dipamerkan.

Dalam kunjungannya Menhan Ryamizard, mengunjungi perusahaan Industri Pertahanan Turki, FNSS, Presidency of Defence Industries, perusahaan senjata Ceska Zbrojovka dan perusahaan Persada Aman Sentosa yang membuat helm dan rompi tempur serta kendaraan taktis, beberapa Industri pertahanan dalam dan luar negeri. 

Dalam kesempatan kunjungannya, Menhan sempat menerima minatur alutsista dari dalam dan luar negeri.

Menhan Ryamizard, mengatakan, ajang Indo Defence 2018 Expo and Forum kali ini lebih besar dibanding tahun-tahun lalu. 

"Berbeda dengan tahun lalu yang jumlahnya ada sekitar 40 negara, sedangkan tahun ini berkembang menjadi 60 negara. Para pengunjung pada hari ketiga ini sudah diisi oleh masyarakat umum dimana banyak anak-anak sekolah yang hadir," kata Menhan di arena Indo Defence. 

Menhan Ryamizard menyampaikan bahwa industri pertahanan dalam negeri saat ini sudah mulai mengalami peningkatan dan bila ini terus berkembang, maka akan menunjang perekonomian nasional Indonesia.

"Industri pertahanan dalam negeri harus bisa bersaing untuk menunjang perekonomian nasional kita," ujarnya. 

Pameran yang berlangsung dua tahun sekali ini, kata Menhan, harus ada peningkatan dan akan lebih besar lagi dalam dua tahun kedepan. 

Ia mengatakan, dalam menghadapi persaingan global tentu Industri Pertahanan Indonesia telah siap menghadapinya.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) mengatakan, penyelenggaraan pameran indistri pertahanan atau "Indo Defence Expo and Forum 2018" dapat memperkuat kolaborasi industri pertahanan dalam negeri Indonesia dengan Industri pertahanan negara sahabat.

"Yang pada gilirannya dapat menunjang terealisainya kemandirian industri pertahanan nasional Indonesia," kata Menhan.

Sasaran strategis diselenggarakannya Indo Defence 2018 juga untuk mempromosikan produk industri pertahanan dalam negeri. 

Industri pertahanan yang mandiri dan maju, kata Ryamizard, tentunya akan dapat membantu proses pertumbuhan dan kemandirian ekonomi dalam negeri yang sejalan dengan visi nawa cita Presiden Joko Widodo. 

Indonesia selalu disebut sebagai produsen yang potensial sekaligus sebagai pasar paling menarik bagi industri pertahanan di Asia Tenggara.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018