Saya kira agenda memenangkan Prabowo-Sandi di pilpres dan memenangkan Gerindra di ajang pemilu jauh lebih penting ketimbang pusing ngurusin kursi wagub
Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik menyebut pihaknya lebih memilih fokus penuh pada Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 untuk memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ketimbang urusan pergantian kursi calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta.

Baca juga: PKS sodorkan dua nama cawagub DKI ke Gerindra yang akan dampingi Anies

"Saya kira agenda memenangkan Prabowo-Sandi di pilpres dan memenangkan Gerindra di ajang pemilu jauh lebih penting ketimbang pusing ngurusin kursi wagub," ujar Taufik saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Baca juga: PKS sebut jumlah cawagub DKI bukan alasan tertundanya proses

Taufik mengklaim pihak Gerindra sebenarnya sudah berusaha agar proses pemilihan Wagub DKI berlangsung cepat dengan mengusulkan yang akhirnya disepakati untuk membentuk Badan Seleksi Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Taufik pun heran, jika saat ini ada upaya Partai Keadilan Sejahtera menolak pembentukan Badan Seleksi yang dibentuk untuk melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon wakil gubernur.

Baca juga: PKS-Gerindra tunda pertemuan bahas tim seleksi cawagub DKI

"Di situ nama cawagub yang akan disodorkan ke meja DPRD Jakarta harus lolos fit and proper test terlebih dahulu. Namun sekarang PKS malah mau menolak kesepakatan itu. Ini kan aneh," tutur Taufik.

Atas dasar itulah Wakil Ketua DPRD Jakarta ini menyatakan pihaknya sudah tak mau meributkan soal pemilihan wagub. Terlebih, menurutnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih terlihat nyaman meski bekerja tanpa ada wagub hampir tiga bulan ini dan tidak terburu-buru akan hal itu.

Baca juga: Anies sebut belum ada surat usulan cawagub

"Di Pemprov DKI itu kan ada namanya Deputi Gubernur. Kalau tidak salah ada empat deputi gubenur. Ditambah TGUPP, tim ini tim itu, semuanya sudah tersistem, Anies juga biasa saja, dia mengoptimalkan empat orang deputi ini untuk membantu tugas-tugasnya," tuturnya.

Selain itu, dia menjelaskan untuk pemilihan wagub ini tak ada aturan yang mengharuskan berlangsung cepat atau tidak memiliki batas waktu.

Dia juga memiliki penilaian, bahwa pihak eksekutif dan legislatif sebenarnya memang belum terburu-buru untuk menetapkan wagub baru pengganti Sandiaga Uno.

Baca juga: Ketiadaan wakil gubernur dinilai mempengaruhi kinerja Anies

"Anies juga biasa saja, tidak ada yang terburu-buru, ramai di media saja," ucapnya.

Sandiaga Uno mengundurkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta dan maju dalam bursa pemilihan presiden bersama Prabowo Subianto.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2018