Tanjung Selor (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara fokus meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

"Melalui Dana Alokasi Khusus 2018, kita fokus bangun dan tingkatkan sarana dan prasarana sekolah di 3T," kata Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie di Tanjung Selor, Selasa.

"Pembangunan infrastruktur berupa sarana dan prasarana sekolah ini kita lakukan agar SMA dan SMK di Kaltara memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) sekolah," ia menambahkan.

Didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sigit Muryono, dia menjelaskan pemerintah antara lain akan membangun ruang praktik siswa (RPS) di sekolah-sekolah yang berada di daerah 3T.

Pemerintah daerah akan membangun enam unit RPS, antara lain di SMK Negeri 1 SPPN Malinau dengan alokasi dana Rp800 juta; SMK Negeri 1 Tulin Onsoi dengan anggaran sekitar Rp1 miliar dan SMK Negeri 1 Malinau dengan kisaran dana Rp768 juta.

Selain itu pemerintah provinsi akan membangun 12 ruang kelas baru di sekolah menengah atas dan kejuruan serta memperbaiki tiga unit ruang kelas.

Dalam upaya memenuhi SPM sekolah, Pemerintah Kalimantan Utara juga menambah jumlah ruang guru menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi.

Selama 2018, pemerintah provinsi menambah ruang guru di SMA Negeri 1 Tanjung Palas, SMA Negeri 2 Tarakan, SMA 11 Malinau, dan SMA Negeri 1 Nunukan Selatan dengan anggaran Rp340 juta untuk masing-masing sekolah. Saat ini pembangunannya sudah 80 persen selesai.

"Ditargetkan Desember fisiknya selesai 100 persen," kata Gubernur.

Baca juga:
Kemendikbud beri perangkat TIK pada sekolah 3T
Pemerintah ingin rakyat di wilayah 3T rasakan kehadiran negara

 

Pewarta: Iskandar Zulkarnaen
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018