Kami mendorong pemerintah mendayagunakan Satuan Zeni TNI dalam melanjutkan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah yang rawan gangguan kelompok bersenjata di Papua."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri menyarankan agar pemerintah melibatkan Korps Zeni TNI AD dalam membangun di Papua terutama di wilayah yang rawan gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Kami mendorong pemerintah mendayagunakan Satuan Zeni TNI dalam melanjutkan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah yang rawan gangguan kelompok bersenjata di Papua," kata Kiki dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan Korps Zeni selama ini memiliki kemampuan menyangkut kemampuan mekanis teknologi termasuk membangun membangun infrastruktur seperti jalan disamping kemampuan mereka dalam bantuan tempur, konstruksi dan bangunan perang.

Menurut dia, pembangunan di Papua tetap harus dilanjutkan karena kehadiran KKB disebabkan masalah keadilan sosial yang belum baik dan TNI-Polri harus terus mengawal pembangunan dari gangguan kelompok bersenjata.

"Sudah benar pembangunan di Papua tidak berhenti, dan TNI-Polri harus terus mengawal," ujarnya.

Selain itu dia menilai tidak beralasan terkait alasan KKB menyerang pekerja di Nduga, Papua karena mereka sebenarnya anggota Korps Zeni yang sedang membangun jalan.

Menurut dia, Korps Zeni ketika membangun masyarakat melakukan pembangunan jalan raya, selalu menggunakan seragam TNI dan pekerja yang tewas di Nduga merupakan warga sipil.

"Itu alasan mereka saja, Korps Zeni pasti menggunakan seragam, karena korban penembakan di Nduga merupakan warga sipil. Kelompok bersenjata sudah tahu mereka adalah warga sipil," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 31 pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, diduga dibunuh kelompok bersenjata, Minggu malam (2/12).

Polda Papua menduga sebanyak 24 orang dibunuh di hari pertama sementara delapan orang yang berusaha menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD, tujuh di antaranya dijemput dan dibunuh KKB dan satu orang belum ditemukan.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018