Dengan banyaknya jumlah industri kreatif atau start up yang berbasis teknologi di dalam negeri, diharapkan bisa memberi kontribusi positif bagi perekonomian nasional
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian melanjutkan upaya pengembangan inkubasi bisnis rintisan atau startup berbasis teknologi, dengan dukungan insentif pemodalan serta fasilitasi sarana dan prasarana.

“Hal ini dilakukan melalui suatu kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, civitas akademika dan wirausahawan start-up,” ucap Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.

Haris menyampaikan hal itu ketika menjadi pembicara kunci pada acara Management and Business Conference Program Studi Magister Manajemen Universitas Mercu Buana.

Di dalam kegiatan yang mengusung tema "Mempersiapkan Sumberdaya yang Kompetitif dalam Era Industri 4.0" tersebut, Haris menuturkan, pengembangan inkubasi bisnis start-up berbasis teknologi merupakan salah satu program unggulan Kemenperin. 

Dalam program inkubasi start-up ini ide-ide bisnis berbasis teknologi diciptakan, serta diuji dan dipersiapkan untuk memasuki pasar.

Targetnya adalah untuk mengenjot wirausaha di Indonesia hingga 4 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia. 

“Untuk program ini kami sudah kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Kami juga membuka peluang untuk kerja sama dengan perguruan tinggi lainnya,” tutur Haris.

Kemenperin menargetkan, hingga akhir 2020, dapat menghasilkan 20.000 wirausaha baru. Karenanya, berbagai program dilakukan guna mendorong pertumbuhan wirausaha baru, salah satunya inkubator bisnis kreatif, terutama yang berbasis teknologi.

Hingga saat ini, sudah ada beberapa wilayah yang punya pusat inkubator yang dibangun oleh pemerintah. Misalnya, Bandung Techno Park, Bali Creative Industry Center (BCIC), Incubator Business Center di Semarang, Makassar Technopark dan Pusat Desain Ponsel di Batam.

“Dengan banyaknya jumlah industri kreatif atau start up yang berbasis teknologi di dalam negeri, diharapkan bisa memberi kontribusi positif bagi perekonomian nasional,” ujar Haris.
 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019