Kita harus menggandeng seluruh pemangku kepentingan untuk bermitra dalam mewujudkan sekolah ramah anak di Kabupaten Sleman
Sleman, Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) melakukan kerja sama pengembangan "Sekolah Ramah Anak" dengan Perusahaan Daerah Air Minum Sleman Tirta Sembada.

Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Mafilindati Nuraini dengan Direktur PDAM Tirta Sembada, Dwi Nurwata dan disaksikan Asisten Sekretaris Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Suyono dan Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Arif Haryono.

Direktur PDAM Tirta Sembada Dwi Nurwata mengatakan, kerja sama tersebut berupa penyediaan sarana dan parasarana pendukung dan sosialisasi sekolah ramah anak di SD Sumberadi I, Mlati.

Dalam kerja sama tersebut juga dilakukan penambahan sarana sekolah meliputi tempat tidur usaha kesehatan sekolah (UKS), penimbang dan pengukur tinggi badan, stetoskop, dragbar, spaleg, mitela, tempat sampah terpilah, karpet dan rak kayu tempat Koran.

"Kerja sama ini merupakan wujud kepedulian dan perhatian kami terhadap upaya mewujudkan dan mengembangkan sekolah ramah anak di Kabupaten Sleman melalui program 'Corporate Social Responsibility' (CSR). Semoga bisa bermanfaat," katanya.

Kepala Dinas P3AP2KB Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan bahwa kerja sama dengan PDAM Tirta Sembada tersebut sudah berjalan untuk tahun ketiga.

"Pelaksanaan sekolah ramah anak ini perlu dukungan tidak hanya dari pemerintah saja, tapi juga dunia usaha, swasta, kelompok masyarakat dan akademisi. Kita harus menggandeng seluruh pemangku kepentingan untuk bermitra dalam mewujudkan sekolah ramah anak di Kabupaten Sleman," katanya.

Ia mengatakan, PDAM Tirta Sembada sejak dua tahun lalu sudah mendampingi dan mendukung sekolah ramah anak di Kabupaten Sleman.

"Dukungan tersebut antara lain penyediaan sarana prasarana yang mendukung implementasi sekolah ramah anak seperti UKS, jamban dan tempat cuci tangan," katanya.

Linda mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang memenuhi, menjamin dan melindungi hak anak di Kabupaten Sleman.

"Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan dan partisipasi anak dalam proses-proses perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah," katanya.

Ia mengatakan, hingga 2018, pihaknya sudah memfasilitasi 70 sekolah tingkat SD-SMP di Kabupaten Sleman untuk menjadi sekolah ramah anak. Selain penyediaan sarana prasarana, Dinas P3AP2KB juga melaksanakan program kegiatan pendukung SRA bersama stakeholder terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan kecamatan.

"Kegiatan tersebut antara lain pelatihan konvensi hak anak, pelatihan kebijakan perlindungan anak di sekolah, pemilihan tunas muda pemimpin Indonesia, pelatihan disiplin postif dan gerakan Perlindungan Anak Terhadap Gizi dan Keamanan Jajanan Anak Sekolah (Lantera Zimanja)," katanya.

Baca juga: Seluruh sekolah di Yogyakarta ramah anak 2022

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019