Jakarta (ANTARA) - Warga muslim dunia berduka atas tragedi penembakan brutal di dua masjid yang berada di kota Christchurch, Selandia Baru.

Puluhan jamaah yang hendak menunaikan ibadah shalat jumat tewas seketika diberondong peluru oleh 4 orang teroris yang satu di antara pelaku adalah warga negara Australia.

Bahkan aksi biadab itu sempat disiarkan secara langsung oleh salah seorang pelaku di media sosial.

Aksi terorisme itu menyebabkan 49 orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya luka-luka.

Saat ini, Kepolisian Selandia Baru sudah menangkap empat orang pelaku yang terdiri tiga laki-laki dan satu perempuan.

Insiden mengerikan itu mengundang simpati, belasungkawa, dan kecaman dari seluruh dunia terutama umat muslim.

Imam Besar Masjid sekaligus Universitas Al-Azhar di Mesir, Syekh Ahmed al-Tayeb mengutuk serangan teroris terhadap masjid-masjid di Christchurch, Selandia Baru.

Syekh Ahmed menyatakan aksi terorisme itu merupakan indikator serius konsekuensi dari meningkatnya pidato kebencian, xenofobia dan penyebaran Islamofobia di banyak negara Eropa.

Ia menekankan untuk tidak menoleransi kelompok-kelompok rasis yang melakukan tindakan keji itu.

Sementara itu Anwar Ibrahim, pemimpin partai terbesar dalam koalisi yang berkuasa di Malaysia, menyebut serangan mematikan itu sebagai tragedi hitam yang dihadapi umat manusia dan perdamaian universal.

Ia mengaku sangat sedih atas tindakan yang tidak beradab itu.

Anwar Ibrahim menegaskan bahwa aksi teror itu sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan secara universal.

Kami menyampaikan simpati dan belasungkawa terdalam kepada keluarga para korban dan orang-orang Selandia Baru.

Selain itu, Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia juga mengecam keras aksi terorisme itu.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo di sela-sela kunjungan kerja di Doloksanggul, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

Indonesia sangat mengecam keras aksi kekerasan seperti ini. Saya juga menyampaikan duka yang mendalam kepada para korban yang ada dari aksi tersebut, ujar Presiden Joko Widodo.

Atas kejadian tersebut, Presiden mengimbau warga negara Indonesia yang ada di Selandia Baru untuk meningkatkan kewaspadaan.

Liga Muslim Dunia juga menyatakan kesedihan dan kecaman yang mendalam atas aksi terorisme yang merenggut puluhan nyawa yang tidak berdosa.

Aksi penembakan massal itu secara gamblang mencerminkan kebencian kepada umat muslim.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Liga Muslim Dunia Syeikh Dr. Mohammed bin Abdul Karim Al-Issa, mengatakan bahwa perbuatan biadab ini sama dengan apa yang dilakukan oleh Daesh dan Al-Qaeda.

Ia menekankan pentingnya mengatasi ekstremisme dan kontra-ekstremisme. Dengan demikian, lanjut Syeikh Abdul Karim, perlu diberlakukan undang-undang yang mencegah semua bentuk hasutan kebencian, termasuk penghinaan agama dan etnis.

Syeikh Abdul Karim percaya bahwa pemerintah Selandia Baru mampu menyeret para pelaku yang terlibat dalam kejahatan ini ke pengadilan dan menuntut mereka sebagai teroris.


Mengutuk aksi terorisme

Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Robikin Emhas mengatakan pelaku penembakan Masjid Al Noor di Selandia Baru adalah biadab.

"Kita belum tahu pasti siapa pelaku dan apa motifnya. Namun siapapun dan apapun motifnya, itu tindakan biadab," kata Robikin saat itu.

Dia mengatakan penembakan itu adalah tindakan yang sangat tidak berperikemanusiaan dan jauh dari nilai agama. Aksi terkeji itu juga jauh dari akal sehat manusia itu sendiri.

Menurut dia, dunia layak mengutuk kasus tersebut. Robikin berharap kasus itu dapat segera diselesaikan.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto mengatakan pelaku penembakan jamaah masjid di Selandia Baru merupakan teroris dan tindakan tersebut adalah bentuk terorisme.

Pemuda Muhammadiyah mengutuk keras dan mengecam tindakan terorisme tersebut serta menuntut penegak hukum mengadili pelaku dengan sanksi hukum seberat-beratnya, kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto.

Menurut dia, kota Christchurch tempat kejadian terorisme itu sejatinya adalah kota dengan sejuta taman yang ramah pada pendatang dan damai.

Akan tetapi, Nanto mengatakan kedamaian kota tersebut ternodai aksi teroris biadab. Hanya saja, pemerintah Selandia Baru cenderung tidak melakukan aksi pencegahan atas peristiwa tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Asrorun Niam Sholeh mengajak umat Islam untuk melaksanakan shalat jenazah secara ghaib yang ditujukan bagi korban penembakan di masjid di Selandia Baru.

Mengajak umat Islam dunia dan umat Islam Indonesia khususnya untuk melakukan shalat ghaib bagi para korban wafat, kata Niam.

Dia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menggalang solidaritas guna membantu korban.

Niam juga mengajak umat Islam dan bangsa Indonesia untuk menjaga kondusivitas kehidupan berbangsa dan bernegara serta meningkatkan persaudaraan ke-Islaman, kebangsaan dan kemanusiaan.

MUI, kata dia, berduka cita atas meninggalnya puluhan jamaah shalat Jumat di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru dan mengutuk terorisme yang dilakukan.

Mengutuk keras aksi teror anti-Islam di Selandia Baru. Tindakan itu merupakan tindakan biadab yang bertentangan dengan perikemanusiaan. Ini adalah tragedi kemanusiaan terkeji di dunia yang mencederai kemuliaan manusia, kata dia.

Niam meminta pemerintah Indonesia agar segera memberikan dukungan bagi pemulihan korban, baik korban WNI maupun warga negara lain.

Selain itu, pemerintah Indonesia agar menjalin kontak pemerintah Selandia Baru untuk melakukan pemulihan dan penegakan hukum serta memastikan perlindungan bagi umat beragama, ucap dia.

Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019