Yogyakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat total sebanyak 5.046 warga terdampak banjir dan longsor yang terjadi di beberapa wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Minggu (17/3).

"Jumlah warga terdampak keseluruhan untuk seluruh wilayah DIY sebanyak 5.046 jiwa yang bermalam di lebih dari 23 titik pos evakuasi dan terdapat 2 korban meninggal dunia akibat longsor dan 3 lainnya masih dalam pencarian," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Senin.

Menurut Sutopo, sebanyak 5.046 warga terdampak tersebar di beberapa wailayah di Kabupaten Kulon Progo, Gunug Kidul, dan Bantul.

Wilayah terdampak bencana di DIY paling banyak terdapat di Kabupaten Bantul meliputi 14 Kecamatan 35 Desa, dengan rincian 26 desa tersebar di 10 Kecamatan terdampak banjir dan 9 Desa di 4 Kecamatan terdampak longsor.

Selain itu, lanjut dia, empat kecamatan di Kabupaten Kulon Progo yakni Panjatan, Wates, Sentolo, dan Temon, mengalami genangan. Sedangkan longsor terjadi di Kecamatan Kokap dan Girimulyo.

"Sejumlah 580 warga mengungsi di 6 titik pos penampungan," kata dia.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta pada Minggu (17/3) pukul 02.45 WIB, kemungkinan penyintas terus bertambah karena sampai saat ini masih dalam proses evakuasi untuk daerah Bendungan Kecamatan Wates.

Sutopo mengatakan untuk di Kabupaten Gunung Kidul, wilayah terdampak longsor teridentifikasi di Kecamatan Wonosari, Purwosari, Semanu, Panggang, Tepus, Playen, Tanjungsari, Gedangsari, Karangmojo dan Patuk. Insiden ini menyebabkan 39 orang mengungsi.

Pohon tumbang juga dilaporkan BPBD Kabupaten Sleman terjadi di Kecamatan Sayegan dan Minggir, sedangkan pohon tumbang di Kota Yogyakarta terjadi di kecamatan Kotagede. Genangan akibat hujan lebat terjadi di Umbulharjo dan sumur longsor di Mergangsan.

BPBD kabupaten/kota dan Yogyakata serta dinas-dinas terkait telah melakukan upaya penanganan darurat, penyelamatan dan pertolongan masih terus dilakukan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir prakiraan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Yogyakarta hingga 20 Maret 2019.

Wilayah kabupaten itu adalah Kulon Progo (Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang), Sleman (Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan, Berbah, Prambanan), Kota Yogyakarta, Bantul (Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo), dan Gunungkidul (Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Patuk, Paliyan, Wonosari, Karangmojo, Semin, Ponjong).

Sehubungan dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG telah mengeluarkan imbauan waspada kepada warga Yogyakarta. Potensi ancaman bahaya akibat cuaca ekstrem adalah banjir dan longsor. Di samping itu, angin kencang dapat berpotensi untuk merobohkan pohon maupun baliho, serta ancaman hujan yang disertai petir. 

Baca juga: Banjir dan longsor melanda sejumlah titik di DIY
Baca juga: Delapan kecamatan di Gunung Kidul-Yogyakarta dilanda banjir-longsor

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019