Jakarta (ANTARA) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan mencetak 200-250 doktor pada periode 2020-2024 untuk menciptakan sumber daya manusia yang lebih handal dalam rangka meningkatkan inovasi.

"Sumber daya manusia penting untuk kita tingkatkan kemampuannya, makanya di program 2020-2024, saya mengejar jumlah doktor di BPPT itu menjadi 15 persen dari jumlah pegawai BPPT," kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Hammam Riza kepada wartawan di sela-sela acara Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2019 di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu.

Hammam menuturkan sekarang ini jumlah doktor di BPPT masih lima persen dari total seluruh pegawai BPPT. Untuk mendorong kemajuan inovasi, maka diperlukan lebih banyak sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang lebih berkualitas.

Oleh karena itu, dia menaruh perhatian pada pembangunan kapasitas sumber daya manusia karena mereka yang akan menggerakkan inovasi dan mengoptimalkan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Untuk mencetak 200-250 doktor di BPPT, Hammam mengatakan keberpihakan alokasi anggaran menjadi langkah yang harus dilakukan.

"Kita menyiapkan beasiswa, harus ada keberpihakan alokasi anggaran untuk menyiapkan beasiswa sambil kita mencari beasiswa dari institusi lain atau lembaga internasional untuk bisa memberangkatkan para sumber daya manusia ini belajar (ke luar negeri)," tuturnya.

Dia menuturkan calon pegawai negeri sipil BPPT yang merupakan kaum milenial dan berusia15-20 tahun di masa mendatang akan menjadi perekayasa madya. Untuk itu, mereka harus dipersiapkan sejak dini untuk terus membekali kemampuan mereka agar mampu berkarya semakin baik.

Dia juga mengatakan BPPT harus terus meningkatkan kapasitas dan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas tinggi sehingga tetap mampu menjaga eksistensinya dan berkontribusi lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi negara Indonesia lewat karyanya.

Baca juga: BPPT optimistis inovasi bawa Indonesia keluar dari ekonomi menengah
Baca juga: BPPT bangun pilar solid-cerdas-cepat perkuat daya saing inovasi
Baca juga: BPPT asistensi Jakpro pilih teknologi tempat pengolahan sampah penghasil listrik

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019