Bogor (ANTARA) - DPRD Kota Bogor Jawa Barat resmi menempati gedung baru senilai Rp90,4 miliar, yang selesai dibangun dalam waktu tiga tahun.

Gedung baru anggota dewan yang terletak di Jalan Pemuda, Kecamatan Tanahsareal Kota Bogor itu diresmikan penggunaannya oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Senin (1/4/2019).

Berdasarkan data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bogor, sedikitnya ada lima paket pekerjaan yang dianggarkan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor untuk mendirikan bangunan lima lantai ini.

Pekerjannya berawal dari Detail Engineering Design (DED) Gedung di tahun anggaran 2012 senilai Rp275,6 juta, kemudian pada tahun anggaran 2016 berupa perencanaan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) pembangunan gedung senilai Rp379,2 juta, dan pembangunan gedungnya sendiri senilai Rp72,7 miliar.

Kemudian yang terakhir, pada tahun anggaran 2018 berupa lanjutan pembangunan gedung senilai Rp5,1 miliar, dan pengadaan meubelair gedung senilai Rp12 miliar.

Meski sudah rampung, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku masih akan kembali menganggarkan beberapa pekerjaan untuk menyempurnakan gedung baru DPRD Kota Bogor tersebut. Namun, ia tidak menyebutkan jenis pekerjaannya secara rinci.

Bahkan, di tahun anggaran 2019 pun menurutnya Pemkot Bogor sudah menganggarkan dana dari APBD untuk gedung baru DPRD Kota Bogor itu.

"Beberapa titik masih memerlukan penyempurnaan dan perbaikan. Nanti akan dianggarkan, sekarang juga sudah ada yang dianggarkan," katanya kepada awak media saat meresmikan gedung baru DPRD Kota Bogor itu pula.

Terkait dengan kondisi bangunan gedung berwarna putih-abu yang masih nampak polos itu, Bima Arya juga mengaku berniat untuk membuat konsepnya memiliki identitas ke-Bogoran.

Hal itu pulalah yang melatarbelakangi Pemkot Bogor mengucurkan dana setiap tahunnya untuk gedung baru DPRD Kota Bogor.

"Dari tahun ke tahun tempat ini akan diperbaiki, supaya identitas Bogornya lebih kuat," kata Bima.

Sedangkan nasib gedung DPRD Kota Bogor yang lama, sampai sekarang belum ditentukan. Kemungkinan bangunan yang ada di tepian jalan Kapten Muslihat Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor itu akan dijadikan perpustakaan, ataupun menjadi perluasan kantor Wali Kota Bogor yang jaraknya sangat dekat bahkan saling membelakangi.

"Ada kemungkinan akan menjadi bagian dari perpustakaan, City Galery di situ. Akan didesain bersama-sama dengan dewan. Kita masih hitung perluasan kantor Wali Kota. Mungkin ruangan Wali Kota ada di sana, dan lain-lain. Nanti kita desain bersama-sama," tuturnya lagi.

Selanjutnya wali kota Bogor itu juga berharap agar fasilitas mewah dan serba digital itu bisa meningkatkan kinerja para wakil rakyat Kota Bogor.

Ia juga menyinggung masalah produktivitas Peraturan Daerah (Perda) di DPRD Kota Bogor seperti yang diharapkan dapat berbanding lurus dengan apa yang diharapkan rakyat.

"Perda-perda lebih produktif lagi, aspirasi diserap lebih maksimal lagi. Sehingga sinergi dengan pemkot lebih baik lagi ke depan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bogor, Untung Maryono di tempat yang sama enggan menanggapi masalah produktivitas Perda di daerahnya.

Yang pasti, ia berharap teman-temannya di DPRD Kota Bogor bisa memanfaatkan gedung seharga Rp90,4 miliar itu dengan maksimal.

"Harapan kita sama seperti Pak Wali, kerja kita lebih optimal. Karena ini rumah rakyat yang benar-benar harus dimanfaatkan. Bahas Perda itu soal nanti," kata Untung.


Baca juga: Dishub Kota Bogor matangkan program konversi angkot
Baca juga: Muspida Kota Bogor komitmen pemilu 2019 damai

 

Pewarta: M Fikri Setiawan, M. Tohamaksun
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019