Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau mengajak seluruh Pramuka untuk peduli terhadap penyelenggaraan pemilu, salah satunya dengan ikut serta mengawasi Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Ketua Bawaslu Tanjungpinang Muhamad Zaini, di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan pengawasan yang ketat akan memperkecil kecurangan mulai dari proses hingga penghitungan suara di-TPS.

Menurut dia, Bawaslu Tanjungpinang sudah membangun sinergitas dengan pengurus pramuka untuk meningkatkan pengawasan pemilu.

"Pramuka sudah terlatih, cerdas, jujur dan memiliki kemampuan. Kami ingin pramuka ikut menyukseskan Pemilu 2019 agar tercipta pesta demokrasi yang bersih, berintegritas dan demokratis," ujarnya.

Zaini mengemukakan untuk membangun sinergitas dengan pramuka, pihaknya sudah menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif.

"Sinergitas Bawaslu dengan Gerakan Pramuka, aparat keamanan, masyarakat, mahasiswa, pemantau pemilu, relawan dan semua pihak dalam pengawasan tahapan pemilu, akan berperan strategis menciptakan Pemilu 2019 yang bersih, berintegritas dalam demokratis. Inilah manifestasi dari moto 'Bersama rakyat awasi pemilu, bersama Bawaslu tegakkan keadilan pemilu'," ucapnya.

Ia mengajak pengurus pramuka untuk bersama-sama mencegah dan mengawal pemilu yang tinggal beberapa hari ini dari berbagai pelanggaran, kecurangan, baik pada tahapan kampanye, pemungutan dan penghitungan suara.

"Terutama terhadap segala bentuk praktik politik uang, penyebaran berita hoaks, potensi oknum tertentu yang mencoblos lebih dari satu kali, serta kekeliruan atau kecurangan saat penghitungan suara," ujarnya.

Zaini menuturkan pada saat masa tenang, pihaknya akan mengintensifkan patroli pengawasan, serta mengawasi langsung ke berbagai TPS pada saat pemungutan dan penghitungan suara.

"Pemilu yang bersih dan demokratis akan melahirkan wakil rakyat dan pemimpin yang berintegritas, profesionalitas, serta peduli dengan kesejahteraan masyarakat, dan kemajuan pembangunan," tegasnya.

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019