Kupang (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menjanjikan untuk segera membangun satu bendungan di Kabupaten Sumba Tengah guna mendorong peningkatan produksi hasil pertanian dan usaha peternakan masyarakat di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Presiden telah memerintahkan Menteri PUPR untuk segera membangun satu bendungan yang besar di Kabupaten Sumba Tengah guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Presiden memiliki perhatian yang besar terhadap pembangunan sektor pertanian dan peternakan di Pulau Sumba," kata anggota DPR-RI asal NTT, Herman Herry kepada Antara, Rabu (24/4).

Herman Herry mengatakan, rencana pembangunan bendungan raksasa di Pulau Sumba itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bersama para bupati/wali kota serta anggota DPR-RI asal NTT Senin (22/4).

Menurut politisi PDIP ini, Presiden Joko Widodo memiliki perhatian yang serius terhadap percepatan pembangunan di Provinsi berbasis kepulauan ini melalui pembangunan infrastruktur jalan, bendungan serta sarana perhubungan guna mengurangi kesenjangan ekonomi dan pembangunan infrastruktur.

Anggota Komisi III DPR-RI ini mengatakan, pembangunan bendungan di Kabupaten Sumba Tengah akan terwujud pada tahun 2019, demi mempercepat pembangunan sektor pertanian, peternakan dan perkebunan warga di Pulau Sumba.

Ia mengatakan, selain membangun bendungan pemerintah pusat juga membangun fasilitas bandara udara di NTT dengan memperpanjang landasan bandara agar bisa didarati pesawat berbadan lebar.

"Beberapa bandara udara di NTT juga akan diperbaiki dengan memperpanjang landasan pacu sehingga bisa didarati pesawat Boeing. Selain itu juga akan dibangun pelabuhan laut sehingga geliat ekonomi masyarakat NTT yang berbatasan dengan negara Timor Leste semakin cepat," tegas Herman Herry.

Ia mengatakan, dalam pertemuan diikuti para kepala daerah dari NTT, Presiden Joko Widodo menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat NTT yang telah memberikan dukungan suara yang signifikan bagi pasangan Jokowi- Ma'ruf Amin pada pemilu serentak 17 April 2019 lalu. 

 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019