riset yang selama ini menjadi publikasi, sekarang kita ubah harus menjadi inovasi. Jadi tidak hanya terhenti di perpustakaan, tetapi jadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan kurikulum perguruan tinggi harus dibangun sesuai dengan kebutuhan industri sehingga lulusan bisa langsung diserap dunia industri.

"Pendidikan tingginya nantinya arah harus ke sana, yang mana kurikulumnya harus sesuai dengan kebutuhan yang ada industri," ujar dia saat acara Musrenbangnas di Jakarta, Kamis.

Dia menambahkan bahwa harmonisasi pendidikan antara kurikulum di perguruan tinggi dan dunia industri harus dilakukan secepatnya sehingga perguruan tinggi tidak mencetak pengangguran terdidik.

Saat ini, lanjut dia, harmonisasi pendidikan dan industri masih belum terjadi.

Untuk itu, kata dia, perlu dibangun hubungan yang baik antara perguruan tinggi dan industri.

Nasir menambahkan mulai tahun ini, pemerintah fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Dia menambahkan ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan riset yang dilakukan Kemenristekdikti, yakni riset, inovasi, dan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Untuk masalah riset, pihaknya akan membentuk lembaga riset yang mengintegrasikan riset-riset di kementerian dan lembaga lainnya.

"Kemudian riset yang selama ini menjadi publikasi, sekarang kita ubah harus menjadi inovasi. Jadi tidak hanya terhenti di perpustakaan, tetapi jadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat," kata dia.

Dia juga menambahkan bahwa setelah riset dan inovasi, maka yang perlu disiapkan adalah sumber daya manusia untuk menjadi profesional di bidangnya.
Menristekdikti Mohamad Nasir saat menghadiri Musrenbangnas di Jakarta, Kamis (9/5). (ANTARA/Indriani)

Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019