Ada yang siaga di wilayahnya, ditambah dengan TNI, sekitar 8.000 lebih sedikit
Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Timur menerapkan status siaga 1 di wilayah setempat pascakerusuhan yang terjadi di Jakarta, Rabu dini hari.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Rabu mengatakan dengan diterapkannya siaga 1 pihaknya menyiagakan 8.000 personel yang tersebar di masing masing Polres jajaran.

"Ada yang siaga di wilayahnya, ditambah dengan TNI, sekitar 8.000 lebih sedikit," ucapnya.

Polda Jatim juga mengirim sekitar 650 pasukan untuk BKO (Bawah Kendali Operasi) yang terdiri dari 200 personel Brimob dan 450 personel Sabhara ke Jakarta.

Mengenai kerusuhan yang terjadi di Jakarta, kata dia, itulah yang membuat Kapolda Jatim mengimbau masyarakat tak berangkat ke Ibu Kota.

Hal tersebut pula yang membuat pihaknya melakukan razia, menghalangi, bahkan memulangkan 1.700 massa yang akan ke Jakarta.

"Inilah yang dimaksud oleh Kapolda Jatim, bahwa adanya 'setting'-an kerusuhan oleh pihak-pihak tertentu yang sekarang diselidiki oleh Mabes Polri dan Polda Metro Jaya," tuturnya.

Polda Jatim juga mengklaim mendapat dukungan dari para ulama, kiai, tokoh masyarakat yang menginginkan adanya persatuan dan kesatuan pascapengumuman Pemilu 2019.

Selain itu, Barung mengungkapkan, seorang koordinator "Tur Jihad Jakarta" yang diperiksa mengakui telah menerima pesanan terkait tur ke Jakarta tersebut.

"Kami sudah periksa, memang dia yang melakukan, dia yang menerima order, si Feni yang menerima secara administrasi. Kami jadikan wajib lapor. Tetap kami jadikan tersangka tapi tidak ditahan," katanya.

Terkait temuan 12 bom molotov dan enam benda tajam saat mengamankan tiga minibus yang akan berangkat ke Jakarta, Polda Jatim belum menerapkan tersangka.

"12 dari molotov dan enam celurit yang kami temukan sebagai hasil pemeriksaan. Belum diterapkan tersangka karena alatnya belum digunakan," tuturnya.

Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019