Sebagus apa pun sekolah tetap yang paling utama pendidikan di keluarga..
Jakarta (ANTARA) - Istri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Suryan Widati Muhadjir, mengatakan pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang utama bagi anak.

"Sebagus apa pun sekolah tetap yang paling utama pendidikan di keluarga. Kalau kemarin banyak orang tua berlomba-lomba mencari sekolah bagus, padahal sebenarnya yang paling utama itu pendidikan keluarga," ujar Wida dalam acara pendidikan keluarga di Jakarta, Selasa.

Oleh karena itu, kata Wida, dia meminta orang tua untuk tidak serta merta menyerahkan urusan pendidikan pada sekolah saja. Hal itu dikarenakan pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah saja tetapi tanggung jawab bersama.

Baca juga: Kemendikbud : Orang tua jangan terpaku ajarkan calistung

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Kemendikbud, Harris Iskandar, mengatakan selain pendidikan keluarga juga perlu memerhatikan pendidikan sejak dini.

"Penting sekali pendidikan anak usia dini, terutama untuk kecerdasan intelektual dan emosi anak," kata Harris.

Harris menambahkan pendidikan usia dini sangat memengaruhi masa depan anak tersebut. Bahkan, lanjut dia, rendahnya skor Programme for International Student Assessment (PISA) mungkin karena selama ini abai terhadap pendidikan anak usia dini.

"PAUD ini merupakan investasi yang luar bisa, karena di PAUD karakter anak terbentuk."

Meski demikian, Harris mewanti-wanti agar di PAUD tidak diisi dengan kegiatan baca, tulis dan hitung (calistung) melainkan dengan kegiatan praliterasi atau pengenalan literasi. Pelajaran calistung baru boleh diajarkan pada tingkat Sekolah Dasar (SD). Bahkan untuk tingkat kelas satu dan dua pun, pengajaran literasi diajarkan melalui permainan.

"Jadi di PAUD itu hanya diisi dengan permainan dan kegiatan praliterasi," kata Harris.

Mengajarkan anak calistung sejak dini, memberikan dampak negatif pada anak. Dampak negatif tersebut, kata Harris, seperti penurunan fungsi kognitif pada kelas empat SD, perkembangan kecerdasan terganggu dan juga pemborosan biaya. ***3***

Baca juga: Kemendikbud sebut anak bermain di PAUD bukan belajar calistung
Baca juga: Kemendikbud : PAUD Bukan Tekankan Calistung

Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019