Masuknya ganda putra All Indonesian Final di beberapa ajang, tentunya kita jadi satu peta kekuatan di dunia
Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) Susi Susanti menyebut sektor ganda putra berpeluang mempertahankan tradisi emas Indonesia pada Olimpiade ketika Merah Putih turut berkompetisi pada Olimpiade 2020 Tokyo.

"Kita melihat saat ini kekuatan kita ada di ganda putra. Masuknya ganda putra All Indonesian Final di beberapa ajang, tentunya kita jadi satu peta kekuatan di dunia," kata Susi di Jakarta, Senin.

Kedua pasangan ganda putra Indonesia itu adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Mereka lolos ke partai final Indonesia Open 2019 dan New Zeland Open 2019.

Susi mengaku tengah mengintensifkan pembinaan berkesinambungan untuk memunculkan atlet lain yang akan berjuang pada sektor lain.

"Target kita di Olimpiade adalah pertahankan tradisi emas. Peluang besar di ganda putra, namun dari sektor lain sedang kerja keras," kata Susi.

Baca juga: Butet masih tak tergantikan, kata Susi Susanti

Sesuai arahan Ketua Umum PBSI Wiranto, kata Susi, PBSI dituntut melahirkan atlet-atlet penerus para legenda bulutangkis nasional untuk menjaga tradisi emas Olimpiade.

Wiranto ingin PBSI tidak cuma mengandalkan atlet utama, namun juga mempersiapkan atlet junior dan pratama.

"Contoh simpel, beberapa juara dunia junior kita ciptakan, salah satunya Gregoria Mariska Tunjung yang pada tahun lalu mix double (ganda campuran) juara dunia junior," kata Susi.

Khusus atlet junior, kata Susi, sedang dipersiapkan tampil pada lapis pertama untuk lomba jangka pendek, sedangkan atlet prioritas utama dipersiapkan untuk Olimpiade.

Baca juga: Menpora janjikan peraih emas Olimpiade Rp7,5 miliar

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019