Ibukota perlu diwujudkan sebagai katalis peradaban manusia Indonesia sehingga dapat menjadi representasi kemajuan bangsa yang unggul
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan ibukota yang baru bukan hanya memindahkan pusat pemerintahan melainkan sekaligus dapat merepresentasikan identitas bangsa dan negara Indonesia.

“Ibukota perlu diwujudkan sebagai katalis peradaban manusia Indonesia sehingga dapat menjadi representasi kemajuan bangsa yang unggul,” katanya dalam Dialog Nasional Pemindahan Ibukota Negara di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Bappenas: Pemindahan ibu kota pasti di Kalimantan

Oleh karena itu, Basuki menuturkan bahwa ibukota akan dibangun melalui rencana induk dan desain urban yang menerapkan tiga pilar yang telah ditentukan.

Ia menjelaskan dalam mewujudkan pilar pertama yang berisi mampu mencerminkan identitas bangsa, pemerintah akan membangun konsep pusat ibukota dengan disain yang berlandaskan Bhineka Tunggal Ika, keutuhan NKRI, serta UUD 1945.

“Jadi nanti ada lambang Garuda, lalu bintang, dan simbol-simbol Pancasila lain di pusat ibukota. Akan ada rumah ibadah dari semua agama juga yang dibangun berdampingan,” jelasnya.

Baca juga: Presiden tinjau calon Ibu kota RI kawasan Bukit Soeharto di Kaltim

Selain itu, ibukota akan dirancang sebagai representasi identitas bangsa yang digambarkan melalui pembangunan monumental building, museum, dan cultural exhibition area.

Basuki melanjutkan, untuk memenuhi pilar kedua yaitu menjamin keberlangsungan sosial, ekonomi dan lingkungan serta pilar ketiga yakni mewujudkan kota cerdas dan modern berstandar internasional pemerintah akan menerapkan sistem transportasi yang didesain dengan prinsip integrasi antara motorized dan non-motorized transportation.

Baca juga: Bappenas harapkan ibukota baru dapat menjadi standar kota-kota lain

Hal itu terdiri dari sistem informasi yang terintegrasi, transportasi yang canggih dan inovatif. Dengan demikian, akan semakin memudahkan berpindah antarmoda dan perjalanan kaki maksimal lima menit sampai ke pusat kota.

“Kita juga mempromosikan kendaraan hemat bahan bakar dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Hal tersebut senada dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro yang menambahkan bahwa pemerintah juga akan menerapkan circular water management system, efficient lightning system, dan district cooling system sebagai upaya efisiensi dan konservasi energi.

Baca juga: Menteri PPN jamin ibukota baru bebas banjir

“Pokoknya semua sesuai dengan tiga pilar itu dan empat visi kita, smart, green, beautiful, dan sustainable. Ibukota yang modern dan berstandar internasional,” katanya.

Baca juga: Bappenas ambil pelajaran dari pemindahan ibu kota di negara lain

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019