Jakarta (ANTARA) - PT. Gojek Indonesia merespon sejumlah tuntutan yang disampaikan oleh mitra pengemudi Go-Car dalam unjuk rasa di depan kantor pusat Gojek, Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Senin.

Vice President (VP) Corporate Affairs Gojek Michael Reza Say berdialog dengan perwakilan peserta aksi, khususnya terkait dengan skema insentif 25 yang menjadi salah satu tuntutan utama pengunjuk rasa.

Baca juga: Lalu lintas di depan Pasaraya Blok M padat imbas unjuk rasa
Baca juga: Gangguan operator, aplikasi Gojek berjalan normal


“Yang mesti dipahami insentif itu banyak variabel yang harus dipenuhi, jadi yang namanya insentif dan bonus pasti berubah-ubah tergantung bagaimana pengembangan atau rencana perusahaan ke depannya,” kata Michael.

Mengenai skema insentif 25 yang dimaksud adalah kenaikan jumlah perjalanan dari 21 menjadi 25 per hari untuk mendapatkan insentif yang justru turun dari Rp400.000 menjadi Rp300.000. Skema tersebut baru diberlakukan pada Senin (28/7) pekan lalu.

Michael menambahkan, bahwa berdasarkan catatan Gojek, sebelumnya para mitra pengemudi menginginkan peraturan tarif sebagai fokus pendapatan mereka.

“Fokus mitra ingin pendapatan organik, itu berarti tarif, nah itu dalam diskusi yang terjadi antara pemerintah dan teman-teman mitra,” ucap Michael.

Berdasarkan hal tersebut, menurut Michael, penentuan tarif Gojek saat ini sudah sesuai dengan peraturan batas bawah dan batas atas dari pemerintah.

Adapun tuntutan utama lain yang disampaikan para mitra pengemudi antara lain mengenai penghentian rekrutmen mitra pengemudi baru dan pembukaan sistem suspensi.

Atas hal tersebut, pihak Gojek menyatakan saat ini memang sedang dalam proses penghentian rekrutmen pengemudi baru serta memproses pembukaan sistem suspensi pengemudi.

Sementara tuntutan atau aspirasi lainnya disebut akan diterima dan dipertimbangkan oleh pihak Gojek. Namun, sebelum mencapai kesepakatan, pihak Gojek sudah terlebih dahulu meninggalkan lokasi dan kembali ke gedung kantor.

Untuk diketahui, peserta aksi berasal dari dua komunitas mitra pengemudi Gojek yang masing-masing menamai diri sebagai Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (ORASKI) dan Gerakan Hantam Aplikasi Nakal (GERHANA).

Unjuk rasa dimulai sejak pagi sekitar pukul 09.30 dan masih berlangsung hingga sore ini sekitar pukul 17.00 WIB.

Baca juga: Polres Jaksel siagakan ratusan personel di lokasi demo Gojek
Baca juga: Pihak Gojek temui pengemudi unjuk rasa


Pewarta: Suwanti
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019