IJJF 2019 efektif promosikan Waduk Jatiluhur sebagai destinasi wisata unggulan

IJJF 2019 efektif promosikan Waduk Jatiluhur sebagai destinasi wisata unggulan

Menara pelimpah air, Morning Glory, yang akan menjadi lanskap pergelaran IJJF 2019

Jakarta (ANTARA) -- Wakil Ketua DPP Gabungan Industri Pariwisata Indonesia Johnnie Sugiarto menyatakan bahwa penyelenggaraan International Jatiluhur Jazz Festival (IJJF) 2019 persembahan Perum Jasa Tirta II (Jasa Tirta II) dinilai efektif untuk mempromosikan Waduk Ir.H.Djuanda atau yang lebih dikenal dengan Waduk Jatiluhur sebagai salah satu potensi destinasi wisata unggulan tak hanya di Jawa Barat, tapi juga Indonesia.

"Sangat tepat menyelenggarakan event bertaraf internasional di Waduk Jatiluhur yang notabene tak hanya sarat akan nilai sejarah, tapi juga menawarkan potensi wisata yang luar biasa," ungkapnya saat dihubungi Antara, Kamis.

Diinisasi oleh Jasa Tirta II dan didukung oleh Kementerian BUMN serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat, IJJF 2019 akan dihelat pada tanggal 30 November - 1 Desember 2019 dqn mengambil lokasi di salah satu titik paling eksotis di waduk seluas 8.300 hektare ini yakni di kawasan Pelabuhan Biru, yang langsung menghadap bangunan paling ikonik di Waduk Jatiluhur yaitu Menara Morning Glory.

IJJF 2019 akan diramaikan oleh puluhan musisi lintas genre, dari dalam dan luar negeri, diantaranya adalah Dwiki Dharmawan World Peace Project feat Steve Thornton, Kamal Musallam dan Wizzy, Syaharani & Queenfireworks, Java Jive, Mus Mujiono, Krakatau, 57kustik, Moccondoss 40, Selaawi Ethnic Ensemble, Saratuspersen Persen, Ermy Kullit, Indro Hardjodikoro feat Kayla, Farabi Big Band feat Ita Purnamasari, Idea Percussion, Uban Project, Marcell, Via Vallen dan Zaskia Gotik.

Johnnie melanjutkan, penyelenggaraan IJJF 2019 pun dinilai berpotensi mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Mulai dari hotel, restoran, panganan cemilan khas, bahkan hingga pelaku seni lokal pasti akan terdampak positif dengan hadirnya event ini," tuturnya.

Dihubungi di kesempatan terpisah, Direktur Utama Jasa Tirta II U. Saefudin Noer mengatakan, sebagai pengelola tunggal Waduk Jatiluhur, pihaknya ingin mengeksplorasi potensi waduk yang berusia 52 tahun tersebut sebagai daya tarik wisata di Jawa Barat.

"Sudah lama saya melihat Waduk ini berpotensi jadi obyek wisata unggulan di Jabar. Oleh karena itu, kami sebenanrnya sudah rutin menyelenggarakan event-event besar untuk mempromosikannya," ungkapnya.

Dirinya mengungkapkan, untuk mewujudkan visi menjadikan Waduk Jatiluhur sebagai destinasi wisata unggulan, Jasa Tirta II telah menggelar sejumlah event bertaraf internasional, diantaranya The 1st Jatiluhur Stand Up Paddle & Kayak Exhibition dan Jatiluhur Heroes Fun.

"Kini, kami berinisiatif mengembangkannya lewat music tourism lewat penyelenggaraan IJJF 2019 yang akan menggandeng sejumlah musisi berkelas internasional," paparnya.

Tak hanya itu, lanjut Saefudin, event ini juga dilaksanakan untuk memperkuat ekonomi masyarakat dalam ekosistem ekonomi melalui kolaborasi bersama pemerintah daerah, UMKM, pelaku ekonomi lokal dan kreatif, para seniman dan budayawan lokal, nasional dan mancanegara.

"Hal tersebut tak lain untuk mewujudkan bakti BUMN untuk Negeri dan BUMN sebagai mitra dalam memberdayakan ekonomi masyarakat," tutupnya.


Pewarta :
Editor : PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024