Larantuka, NTT (Antara NTT) - Ketua Komisi VIII DPR M Ali Taher mengatakan masyarakat Desa Lamakera, Kecamatan Solor Timur, Kabupaten Flores Timur bertekad mewujudkan daerah tersebut menjadi garda terdepan perwujudan nilai-nilai Islam yang pluralis di daerah setempat.
Dikatakannya hal itu, dalam kunjungan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI Hari Hikmat bersama rombongan kementerian dan dihadiri Kepala Dinas Sosial NTT Willem Foni, serta unsur DPRD bersama Sekda dan sejumlah pimpinan SKPD Kabupaten Flores Timur
"Masyarakat Lamakera merupakan garda terdepan perwujan Islam yang pluralis yang mampu memberikan solusi bagi kehidupan," katanya di Desa Watowutun, Kecamatan Solor Timur, Selasa.
Desa Lamakera sendiri merupakan salah satu desa di ujung timur Pulau Solor yang merupakan bagian dari Kabupaten Flores Timur selain Pulau Adonara dan daratan Larantuka di Pulau Flores, dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan.
Ali Taher sebagai putra asli Lamakera itu mengatakan, hampir 100 persen rumah tangga di Lamakera beragama Islam dengan jumlah penduduk lebih dari 200 orang.
Namun demikian, katanya, dalam kehidupan interaksi dengan masyarakat dari daerah lain yang beragama non-muslim berjalan akur dan penuh persaudaraan.
Menurut politikus senior Partai Amanat Nasional itu, semangat dan mental seperti itu yang meski dipertahankan tidak hanya untuk kepentingan inteaksi antaragama namun juga untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Dia mengatakan, masyarakat setempat sangat membuka diri terhadap berbagai program pro-rakyat dari pemerintah pusat termasuk Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial RI.
"Masyarakat di sini (Lamakera) siap ikut ambil bagian dalam memajuhkan NKRI," kata mantan Staf Ahli Menteri Kehutanan tahun 2011 itu.
Untuk itulah, kata dia, berbagai program pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat ke daerah terpencil termasuk Lamakera selalu mendapat tempat dan antusias dari masyarakat setempat.
Menurut dia, sudah banyak generasi dari daerah setempat yang mampu menunjukkan prestasi dan memperoleh jabatan penting terutama sebagai anggota dewan dari pusat hingga daerah.
Capaian itu, lanjut dia, memberi inspirasi bagi generasi muda setempat untuk terus bekerja dan berjuang untuk memajuhkan daerahnya.
"Masyarakat Lamakera tidak eksklusif namun selalu membuka diri dengan berbagai perubahan untuk mencapai kesejahteraanya," demikain M Ali Taher.
Dikatakannya hal itu, dalam kunjungan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI Hari Hikmat bersama rombongan kementerian dan dihadiri Kepala Dinas Sosial NTT Willem Foni, serta unsur DPRD bersama Sekda dan sejumlah pimpinan SKPD Kabupaten Flores Timur
"Masyarakat Lamakera merupakan garda terdepan perwujan Islam yang pluralis yang mampu memberikan solusi bagi kehidupan," katanya di Desa Watowutun, Kecamatan Solor Timur, Selasa.
Desa Lamakera sendiri merupakan salah satu desa di ujung timur Pulau Solor yang merupakan bagian dari Kabupaten Flores Timur selain Pulau Adonara dan daratan Larantuka di Pulau Flores, dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan.
Ali Taher sebagai putra asli Lamakera itu mengatakan, hampir 100 persen rumah tangga di Lamakera beragama Islam dengan jumlah penduduk lebih dari 200 orang.
Namun demikian, katanya, dalam kehidupan interaksi dengan masyarakat dari daerah lain yang beragama non-muslim berjalan akur dan penuh persaudaraan.
Menurut politikus senior Partai Amanat Nasional itu, semangat dan mental seperti itu yang meski dipertahankan tidak hanya untuk kepentingan inteaksi antaragama namun juga untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Dia mengatakan, masyarakat setempat sangat membuka diri terhadap berbagai program pro-rakyat dari pemerintah pusat termasuk Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial RI.
"Masyarakat di sini (Lamakera) siap ikut ambil bagian dalam memajuhkan NKRI," kata mantan Staf Ahli Menteri Kehutanan tahun 2011 itu.
Untuk itulah, kata dia, berbagai program pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat ke daerah terpencil termasuk Lamakera selalu mendapat tempat dan antusias dari masyarakat setempat.
Menurut dia, sudah banyak generasi dari daerah setempat yang mampu menunjukkan prestasi dan memperoleh jabatan penting terutama sebagai anggota dewan dari pusat hingga daerah.
Capaian itu, lanjut dia, memberi inspirasi bagi generasi muda setempat untuk terus bekerja dan berjuang untuk memajuhkan daerahnya.
"Masyarakat Lamakera tidak eksklusif namun selalu membuka diri dengan berbagai perubahan untuk mencapai kesejahteraanya," demikain M Ali Taher.