Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai curah hujan di sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki kategori sangat tinggi.
"Curah hujan sebagian kecil wilayah yang tersebar di beberapa kabupaten di NTT memiliki kategori sangat tinggi atau lebih dari 300 mili meter/dasarian sehingga perlu diwaspadai potensi ancaman bencana hidrometeorologi," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Rahmatulloh Adji dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat (2/12).
Ia mengatakan hal itu berkaitan hasil analisis curah hujan beserta daerah yang mengalami curah hujan sangat tinggi di wilayah NTT.
Rahmattulloh mengatakan analisis curah hujan Dasarian III November 2022 menunjukkan umumnya wilayah NTT mengalami curah hujan dengan kategori menengah (50-150 milimeter/dasarian).
Namun, sebagian wilayah di NTT mengalami curah hujan berkategori sangat tinggi yang tersebar di Pulau Flores, yaitu sebagian kecil Kabupaten Manggarai Timur, Ngada, Ende.
Selain itu, sebagian kecil Sabu Raijua di Pulau Sabu serta sebagian kecil Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara, dan Malaka di Pulau Timor.
Ia mengimbau masyarakat di daerah-daerah tersebut agar meningkatkan kewaspadaan dini terhadap potensi ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Masyarakat yang bermukim di wilayah bukit atau curam, kata dia, harus lebih waspada dengan melakukan langkah mitigasi bencana yang diperlukan serta siap mengevakuasi diri ketika terjadi hujan deras dengan durasi waktu yang lama atau lebih dari satu jam.
Baca juga: BMKG catat 264 gempa bumi guncang NTT selama November 2022
"Langkah mitigasi bencana harus dipersiapkan secara baik untuk meminimalisir dampak bencana terutama keselamatan diri masyarakat," katanya.
Baca juga: BMKG ingatkan tiga kecamatan di Manggarai Timur waspadai hujan lebat
"Curah hujan sebagian kecil wilayah yang tersebar di beberapa kabupaten di NTT memiliki kategori sangat tinggi atau lebih dari 300 mili meter/dasarian sehingga perlu diwaspadai potensi ancaman bencana hidrometeorologi," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Rahmatulloh Adji dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat (2/12).
Ia mengatakan hal itu berkaitan hasil analisis curah hujan beserta daerah yang mengalami curah hujan sangat tinggi di wilayah NTT.
Rahmattulloh mengatakan analisis curah hujan Dasarian III November 2022 menunjukkan umumnya wilayah NTT mengalami curah hujan dengan kategori menengah (50-150 milimeter/dasarian).
Namun, sebagian wilayah di NTT mengalami curah hujan berkategori sangat tinggi yang tersebar di Pulau Flores, yaitu sebagian kecil Kabupaten Manggarai Timur, Ngada, Ende.
Selain itu, sebagian kecil Sabu Raijua di Pulau Sabu serta sebagian kecil Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara, dan Malaka di Pulau Timor.
Ia mengimbau masyarakat di daerah-daerah tersebut agar meningkatkan kewaspadaan dini terhadap potensi ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Masyarakat yang bermukim di wilayah bukit atau curam, kata dia, harus lebih waspada dengan melakukan langkah mitigasi bencana yang diperlukan serta siap mengevakuasi diri ketika terjadi hujan deras dengan durasi waktu yang lama atau lebih dari satu jam.
Baca juga: BMKG catat 264 gempa bumi guncang NTT selama November 2022
"Langkah mitigasi bencana harus dipersiapkan secara baik untuk meminimalisir dampak bencana terutama keselamatan diri masyarakat," katanya.
Baca juga: BMKG ingatkan tiga kecamatan di Manggarai Timur waspadai hujan lebat