Jakarta (ANTARA) - Virgil van Dijk menyatakan Belanda akan tampil hati-hati kala melawan Argentina dalam perempat final Piala Dunia 2022 dini hari esok di Stadion Lusail, Qatar.

"Merekah tim yang fantastis dengan pemain-pemain yang fantastis, dan kami harus menghadapinya dengan baik dalam semua bagian pertandingan ini," kata van Dijk seperti dikutip Reuters.

Setelah tiga kali gagal dalam tiga final Piala Dunia sebelumnya, Belanda sangat ingin membuat terobosan dengan menjadi negara kesepuluh yang menjuarai Piala Dunia.

"Ada rasa lapar, mimpi, dan hasrat bahwa kami sangat ingin merengkuh Piala Dunia," kata van Dijk.

Pelatih Louis van Gaal yang ahli merancang taktik efektif dalam sepak bola, sudah menyiapkan strategi menghentikan Argentina yang hanya menang dua kali dalam sembilan pertemuan terdahulu antara kedua tim.

Strategi ini juga meliputi langkah bagaimana melumpuhkan Lionel Messi yang menjadi kunci permainan Argentina yang tengah memburu trofi Piala Dunia pertamanya kala karir sudah di ujung senja.

Di samping memikul harapan bangsanya, Messi juga memikul bebannya sendiri untuk menyamai pencapaian Diego Maradona yang memenangkan semua hal termasuk Piala Dunia yang sampai detik ini tak bisa direngkuh Messi.

Kini dia kembali menghadapi van Gaal yang berusaha menuntut balas atas Argentina yang mengalahkan mereka dalam final Piala Dunia 1978 dan semifinal Piala Dunia 2014.

Namun van Gaal tetap memasang strategi lebih defensif dibandingkan dengan kultur sepak bola menyerang Belanda. Meskipun demikian, dengan memasang tiga bek tengah, van Gaal membuat gawang Belanda lebih aman ketimbang gawang Argentina. Selama Piala Dunia 2022 ini, Belanda baru kebobolan dua kali, sedangkan Argentina sudah tiga kali.

“Kami bisa menumbangkan mereka dengan memakai rencana kami. Kami juga tim yang lebih baik (saat semifinal Piala Dunia 2014) dan (kala itu) Messi tidak banyak menguasai bola," kata van Gaal seperti dikutip Reuters.

Ironisnya pendekatan lebih defensif ini membuat Belanda melewati 19 pertandingan tanpa kalah.

Menanggapi romantisme Piala Dunia 2014 ketika dia dijinakkan Belanda, Messi berkata, "Satu lagi tim sulit harus dihadapi."

Tetapi, dari Timur Tengah termasuk Qatar, Messi bakal mendapatkan dukungan yang luar biasa mengingat kawasan ini rata-rata memuja Messi dan Argentina sampai rela berpakaian oranye demi mendukung Belanda dari tribun penonton.

“Kami berterima kasih kepada semua orang yang ada di sini. Seluruh Argentina akan senang berada di sini,” kata Messi seperti dikutip Reuters.

Tak ada yang terlalu optimistis dalam menanggapi pertandingan ini, namun jika melihat statistik kedua tim selama Piala Dunia 2022, Argentina seharusnya menjadi tim yang lebih optimistis.

Ini karena kalau Belanda menuntaskan 1.885 umpan dari total 2.153 umpan dalam empat pertandingan terdahulu, maka Argentia bisa menuntaskan 2.442 umpan dari total 2.716 umpan.

Dalam urusan menciptakan peluang gol pun Argentina lebih baik. Belanda hanya membuat 35 upaya gol yang 14 di antaranya tepat sasaran, sebaliknya Argentina membuat 58 upaya gol yang 26 di antaranya tetap sasaran.


Prediksi sebelas pemain pertama

Belanda (3-4-1-2):Andries Noppert; Jurrien Timber, Virgil van Dijk, Nathan Ake; Denzel Dumfries, Frenkie de Jong, Marten de Roon, Daley Blind; Davy Klaassen; Cody Gakpo, Memphis Depay

Argentina (4-3-3): Emiliano Martinez; Nahuel Molina, Cristian Romero, Nicolas Otamendi, Marcos Acuna; Enzo Fernandez, Rodrigo de Paul, Alexis Mac Allister; Angel di Maria, Lionel Messi, Julian Alvarez


Skenario pertandingan

Laga ini akan berjalan sengit sekalipun Belanda memasang strategi serangan balik yang cepat. Namun pertandingan Sabtu dini hari itu mungkin tidak akan berakhir sampai lebih dari 120 menit.

Yang pasti, dengan kemungkinan laga ini menjadi pertarungan antara dua skema berbeda yakni 3-4-1-2 melawan 4-3-3, Argentina akan menjadi tim yang lebih agresif.

Namun memasang tiga bek tengah selama ajang ini yang membuat benteng pertahanan mereka sulit ditembus lawan, bukan berarti Belanda menerapkan strategi bertahan, apalagi semua pemain Belanda memiliki kemampuan mengancam gawang lawan, termasuk para bek yang acap menjadi predator dalam situasi-situasi bola mati seperti sepak pojok.

Memang terlihat defensif di sepertiga pertama lapangan, Belanda sebenarnya agresif di dua per tiga terakhir lapangan. Bahkan kedua bek sayapnya sangat aktif membantu serangan.

Cody Gakpo dan Memphis Depay yang menjadi ujung tombak kembar dalam serangan Belanda,bakal menjadi momok bagi pertahanan Argentina.

Jika keduanya tak cukup berhasil menerobos area pertahanan Argentina, Belanda memiliki duet bek sayap Denzel Dumfries dan Daley Blind yang memiliki kualitas bagus baik saat bertahan maupun ketika membantu pertahanan.

Masih ada Davy Klaassen yang bisa memaksimalkan ruang kosong manakala perhatian lawan terlalu fokus kepada fokus kepada Gakpo dan Depay.

Dalam formasi 3-4-1-2, trio bek tengah Jurrien Timber, Virgil van Dijk, dan Nathan Ake menjadi fondasi tim.

Sebaliknya, Argentina kembali memasang tiga pemain depan yang berdiri sejajar dalam formasi 4-3-3. Trio lini depan ini sama mautnya dengan trio lini tengahnya.

Rodrigo de Paul yang merupakan pemain paling aktif dan berdaya jelajah paling tinggi di Argentina, menjadi poros permainan Argentina.

Dia akan bertarung dengan gelandang Belanda Frenkie de Jong untuk mengukuhkan siapa yang menjadi gelandang tengah terbaik.

Selama ini kemitraan de Paul dengan Enzo Fernandes dan Alexis Mac Allister tidak saja membuat Angel di Maria, Lionel Messi, dan Julian Alvarez mendapatkan pasokan bola yang cukup, tetapi juga membuat mereka memperoleh posisi terbaik di depan gawang lawan.

Ini seharusnya menjadi salah satu pertandingan paling menarik dalam Piala Dunia 2022. Ada unsur klasik dalam pertemuan mereka.

Selain itu ini menjadi pertarungan dua ambisi, antara tim yang berusaha keras juara setelah gagal dalam tiga final melawan tim yang berusaha mempersembahkan gelar juara Piala Dunia kepada pemain terbesarnya yang sangat mereka hormati, Lionel Messi.


Statistik dan head to head

Belanda hanya kalah satu kali dalam sembilan pertemuannya dengan Argentina, yakni dalam final Piala Dunia 1978 di Buenos Aires.

Kedua tim bermain imbang tanpa gol dalam dua pertemuan terakhir di Sao Paulo dalam semifinal Piala Dunia 2014 yang dimenangkan Argentina dengan adu penalti.

Ini pertemuan kedua tim yang keenam dalam ajang Piala Dunia. Dalam pertemuan pertama pada 1974, Belanda menang 4-0, sedangkan dalam dua laga terakhir pada Piala Dunia 2006 dan 2014 berakhir seri.

Belanda sudah 19 pertandingan tak terkalahkan sejak tersisih dari Euro 2020 tahun lalu, sementara Argentina telah bangkit setelah catatan 36 laga tanpa kalah mereka dihentikan oleh Arab Saudi dalam pertandingan pertama fase grup Piala Dunia 2022.

Baca juga: Daftar pemain Timnas Argentina untuk Piala Dunia 2022

Sukses besar pertama Argentina kala menjuarai Piala Dunia 1978 telah membawa korban untuk Belanda. Kala itu dalam partai final, Mario Kempes mencetak dua gol yang membuat Argentina menang 3-1 setelah perpanjangan waktu. Argentina juga menjuarai Piala Dunia 1986, sedangkan Belanda tiga kali menjadi runner-up pada 1974, 1978, dan 2010.

Lionel Messi sudah mencetak sembilan gol dalam 23 pertandingan Piala Dunia yang terjadi dalam lima edisi yang diikutinya, yakni 2006, 2010, 2014, 2018 dan 2022. Dia kini berselisih satu gol dari rekor gol Gabriel Batistuta yang menjadi pencetak gol Piala Dunia terbanyak sepanjang masa untuk timnas Argentina.

Belanda kalah dalam dua dari tiga adu penalti Piala Dunia sebelumnya, masing-masing dari Brazil pada 1998 dan dari Argentina pada 2014. Mereka hanya sekali menang adu penalti kala melawan Kosta Rika pada 2014.

Baca juga: Artikel - Statistik menarik Piala Dunia 2022


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Preview perempat final Piala Dunia 2022: Belanda vs Argentina

Pewarta : Jafar M Sidik
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024