Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur menekankan pentingnya warga meningkatkan kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penularan demam berdarah dengue (DBD) di kabupaten tersebut.

"Hingga kini sudah ada 53 kasus. Jadi lingkungan dan perilaku harus diperkuatkan untuk menekan DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo drg Emerentiana Reni Wahjunigsih ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Rabu, (14/12/2022).

Pada musim hujan ini, kebersihan lingkungan merupakan salah satu faktor yang berpotensi menyebabkan penyebaran penyakit DBD. Masyarakat harus memiliki perilaku yang mencerminkan hidup bersih dan sehat agar dapat terhindar dari berbagai penyakit menular, salah satunya DBD.

Emerentiana mengatakan pemerintah setempat telah melakukan sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan DBD, kunjungan rumah, serta pemberian abate.

Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo telah mengimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan langkah 3M Plus.

"Intinya pengendalian lingkungan yang sehat. Pembersihan memang harus terus dilakukan untuk memutus mata rantai nyamuk. Kalau tidak dibersihkan ya pasti akan ada kasusnya," ucapnya.

Pihaknya terus mendorong masyarakat untuk menjaga kualitas kesehatan. Gerakan 3M Plus yang dianjurkan kepada masyarakat antara lain menguras wadah air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, dan tempat penampungan air lainnya minimal satu kali seminggu.

Selanjutnya warga harus menutup rapat tempat penampungan air tersebut agar nyamuk aedes aegypti tidak masuk, bertelur, dan berkembangbiak di sana, serta mengubur dan memusnahkan semua barang bekas yang dapat menampung air hujan.

"Kalau perilaku bagus, lingkungan dijaga kebersihannya, sehat-lah," ujar Emerentiana.

Baca juga: Dinkes Mabar minta masyarakat giatkan 3M tekan kasus DBD

Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo telah melakukan kegiatan pengendalian vektor DBD yang terdiri atas penyelidikan epidemiologi oleh petugas kesehatan dan larvasida/abatesasi, serta aktif melakukan penyuluhan dan pengasapan fokus jika ada kasus kematian.

Baca juga: Dinkes Mabar ajak pelajar jadi agen perubahan cegah DBD

"Ada satu kasus kematian pada bulan September lalu," katanya.

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024