Kupang (ANTARA News NTT) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur meminta warganya untuk mewaspadai potensi hujan lebat yang dapat mengakibatkan bencana banjir maupun tanah longsor.
"Imbauan itu menyusul informasi dari BMKG, dan mencermati intensitas curah hujan serta gelombang tinggi di wilayah itu dalam beberapa pekan terakhir ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penganggulangan Bencana Daerah Kabupaten Manggarai Timur Antonius Dergong, Sabtu (8/12).
Hujan deras yang berlangsung selama beberapa hari terakhir ini telah menyebabkan ratusan rumah penduduk di Manggarai Timur terendam banjir, dan menghancurkan pelabuhan rakyat Borong.
Antonius juga meminta warganya untuk membersihkan saluran air pada gorong-gorong (drainase) di sekitar tempat tinggal untuk menghindari luapan air banjir masuk ke dalam rumah.
Dia meminta masyarakat untuk segera keluar dari rumah dan mencari tempat aman tanpa menunggu instruksi dari pihak berwenang saat terjadi banjir bandang, tanah longsor, dan bencana alam lainnya.
Baca juga: Pelabuhan rakyat Borong ambruk diterjang banjir
Baca juga: Banjir rendam ratusan rumah di Manggarai Timur
Masyarakat juga diminta untuk menebang pohon yang berpotensi roboh di sekitar rumah dan jalur jaringan listrik.
Kepada para pengendara kendaraan bermotor yang bepergian jarak jauh untuk lebih berhati-hati dan waspada akan bahaya tanah longsor serta pohon tumbang.
Antonius menambahkan, untuk para camat, lurah, dan kepala desa agar selalu melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, maupun relawan atau segera menghubungi Posko jika terjadi bencana alam di lingkungan sekitarnya.
"Imbauan itu menyusul informasi dari BMKG, dan mencermati intensitas curah hujan serta gelombang tinggi di wilayah itu dalam beberapa pekan terakhir ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penganggulangan Bencana Daerah Kabupaten Manggarai Timur Antonius Dergong, Sabtu (8/12).
Hujan deras yang berlangsung selama beberapa hari terakhir ini telah menyebabkan ratusan rumah penduduk di Manggarai Timur terendam banjir, dan menghancurkan pelabuhan rakyat Borong.
Antonius juga meminta warganya untuk membersihkan saluran air pada gorong-gorong (drainase) di sekitar tempat tinggal untuk menghindari luapan air banjir masuk ke dalam rumah.
Dia meminta masyarakat untuk segera keluar dari rumah dan mencari tempat aman tanpa menunggu instruksi dari pihak berwenang saat terjadi banjir bandang, tanah longsor, dan bencana alam lainnya.
Baca juga: Pelabuhan rakyat Borong ambruk diterjang banjir
Baca juga: Banjir rendam ratusan rumah di Manggarai Timur
Masyarakat juga diminta untuk menebang pohon yang berpotensi roboh di sekitar rumah dan jalur jaringan listrik.
Kepada para pengendara kendaraan bermotor yang bepergian jarak jauh untuk lebih berhati-hati dan waspada akan bahaya tanah longsor serta pohon tumbang.
Antonius menambahkan, untuk para camat, lurah, dan kepala desa agar selalu melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, maupun relawan atau segera menghubungi Posko jika terjadi bencana alam di lingkungan sekitarnya.