Larantuka (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi hujan sedang hingga deras serta angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat cuaca dingin dari Benua Asia.
"Adanya seruakan dingin dari Benua Asia dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan serta meningkatkan potensi awan hujan di NTT," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi dalam keterangan yang diterima di Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, Minggu, (25/12/2022).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca di wilayah NTT yang berlaku selama 25-27 Desember 2022.
Agung menjelaskan potensi meningkatnya awan hujan akibat seruakan dingin dari Benua Asia meningkatkan potensi terjadinya hujan sedang hingga deras wilayah NTT.
Selain itu, kata dia, aktifnya gelombang di sekitar NTT dan Madden Julian Oscillation (MJO) turut mempengaruhi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat yang tersebar di 22 kabupaten/kota se-NTT.
Agung mengimbau masyarakat di NTT agar mewaspadai dampak hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, banjir pesisir (rob), tanah longsor.
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi gelombang 5 meter di NTT
"Waspadai juga dampak pohon tumbang, jalanan licin, serta sambaran petir yang dapat mengancam keselamatan warga sekitar," katanya.
Baca juga: BMKG : Ada bibit siklon tropis muncul di Laut Timor
Masyarakat yang bermukim di wilayah topografi curam atau berbukit, kata dia, perlu lebih waspada terhadap potensi ancaman bencana banjir bandang maupun tanah longsor saat hujan dengan durasi waktu yang panjang.
"Adanya seruakan dingin dari Benua Asia dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan serta meningkatkan potensi awan hujan di NTT," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi dalam keterangan yang diterima di Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, Minggu, (25/12/2022).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca di wilayah NTT yang berlaku selama 25-27 Desember 2022.
Agung menjelaskan potensi meningkatnya awan hujan akibat seruakan dingin dari Benua Asia meningkatkan potensi terjadinya hujan sedang hingga deras wilayah NTT.
Selain itu, kata dia, aktifnya gelombang di sekitar NTT dan Madden Julian Oscillation (MJO) turut mempengaruhi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat yang tersebar di 22 kabupaten/kota se-NTT.
Agung mengimbau masyarakat di NTT agar mewaspadai dampak hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, banjir pesisir (rob), tanah longsor.
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi gelombang 5 meter di NTT
"Waspadai juga dampak pohon tumbang, jalanan licin, serta sambaran petir yang dapat mengancam keselamatan warga sekitar," katanya.
Baca juga: BMKG : Ada bibit siklon tropis muncul di Laut Timor
Masyarakat yang bermukim di wilayah topografi curam atau berbukit, kata dia, perlu lebih waspada terhadap potensi ancaman bencana banjir bandang maupun tanah longsor saat hujan dengan durasi waktu yang panjang.