Kupang (ANTARA News NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah merestui rencana pemerintahannya membangun perusahaan listrik daerah sendiri.
"Saya sudah di-WA (WhatsApp) ibu Menteri BUMN yang menyetujui kita bangun perusahaan listrik daerah sendiri untuk mengelola energi baru terbarukan di daerah ini," kata Gubernur Laiskodat di Kupang, Jumat (14/12).
"Ini terobosan yang luar biasa. Saya akan terus mendorong investor yang bergerak di bidang industri untuk terus bertumbuh di daerah ini," katanya menambahkan.
Menurutnya, NTT akan menuju ke daerah yang memiliki energi yang cukup dan mengelolanya untuk kepentingan industri dan berbagai sektor pembangunan lainnya. "Saya harapkan ini akan bertumbuh, karena masih banyak ruang kosong," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, masalah elektrifikasi listrik yang masih rendah di NTT bukan hanya masalah pemerintah pusat, melainkan masalah semua masyarakat di daerah.
Untuk memenuhi energi listrik, kata dia, tidak bisa hanya menaruh harapan pada pihak PLN karena perusahaan tersebut juga memiliki keterbatasan anggaran dan sumber daya.
Ia mengatakan, karena itu setiap daerah setempat akan dibangun perusahaan listrik memanfaatkan dana APBD provinsi dan kabupaten/kota.
"Dengan membangun perusahaan listrik di setiap kabupaten maka mimpi elektrifikasi 100 persen listrik di NTT bisa tercapai," katanya.
Baca juga: Elektrifikasi listrik di NTT bergerak lambat
Baca juga: Rasio Elektrifikasi Baru Mencapai 68 Persen
"Saya sudah di-WA (WhatsApp) ibu Menteri BUMN yang menyetujui kita bangun perusahaan listrik daerah sendiri untuk mengelola energi baru terbarukan di daerah ini," kata Gubernur Laiskodat di Kupang, Jumat (14/12).
"Ini terobosan yang luar biasa. Saya akan terus mendorong investor yang bergerak di bidang industri untuk terus bertumbuh di daerah ini," katanya menambahkan.
Menurutnya, NTT akan menuju ke daerah yang memiliki energi yang cukup dan mengelolanya untuk kepentingan industri dan berbagai sektor pembangunan lainnya. "Saya harapkan ini akan bertumbuh, karena masih banyak ruang kosong," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, masalah elektrifikasi listrik yang masih rendah di NTT bukan hanya masalah pemerintah pusat, melainkan masalah semua masyarakat di daerah.
Untuk memenuhi energi listrik, kata dia, tidak bisa hanya menaruh harapan pada pihak PLN karena perusahaan tersebut juga memiliki keterbatasan anggaran dan sumber daya.
Ia mengatakan, karena itu setiap daerah setempat akan dibangun perusahaan listrik memanfaatkan dana APBD provinsi dan kabupaten/kota.
"Dengan membangun perusahaan listrik di setiap kabupaten maka mimpi elektrifikasi 100 persen listrik di NTT bisa tercapai," katanya.
Baca juga: Elektrifikasi listrik di NTT bergerak lambat
Baca juga: Rasio Elektrifikasi Baru Mencapai 68 Persen