Kupang (ANTARA News NTT) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Timur (NTT) Ganef Wurgiyanto mengatakan proses evakuasi terhadap kapal tanker Ocean Princess yang karam di perairan dekat pesisir Desa Aemoli, Kabupaten Alor, belum bisa dilakukan akibat cuaca buruk.

"Rencana evakuasi kapal akan dilakukan pada Rabu (2/1) malam, tetapi batal dilakukan karena gelombang di perairan sekitarnya masih cukup tinggi," kata Ganef Wurgiyanto kepada Antara di Kupang, Kamis (3/1), terkait evakuasi kapal tanker berbendera Cook Island itu.

Dia mengatakan petugas masih menunggu sampai kondisi cuaca di wilayah perairan laut setempat mereda. Kapal tersebut akan dievakuasi ke Pelabuhan Dulionong untuk diproses lebih lanjut.

Kapal tanker Ocean Princess dilaporkan karam di pesisir kepulauan Alor, Kabupaten Alor, NTT, saat dalam pelayaran dari Dili, Timor Leste, menuju Singapura.

Kapal tersebut membawa bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari Dili, Timor Leste, dengan tujuan Singapura. Kapal yang dinahkodai Kapten Ahira Sroyer itu disertai 18 anak buah kapal (ABK).

Kapal tersebut diketahui terdampar pada Jumat (28/12), tetapi baru dilakukan pemeriksaan pada Rabu (2/1) karena petugas dari Kupang baru tiba di Alor.

Kapal berbendera Cook Island (Kepulauan Cook) itu karam pada titik koordinat 0810`944" Lintang Selatan (LS), dan 12425`53T" Bujur Timur (BT) di wilayah perairan laut sekitar Desa Aemoli.

Berdasarkan dokumen, pemilik kapal tersebut tinggal di Singapura. Kapten kapal itu adalah Ahira Sroyer (45), warga Negara Indonesia, lahir di Biak.

Baca juga: DKP NTT investigasi kerusakan terumbu karang akibat kapal karam
Baca juga: Kapal tanker Ocean Princess karam di pesisir kepulauan Alor Lokasi karamnya kapal Ocean Princens pada titik koordinat 08°10'944" LS dan 124°25'53T" BT di wilayah perairan pantai sekitar Desa Aemoli, Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/dok) 

Pewarta : Bernadus Tokan
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024