Mataram (ANTARA) - Tim Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menyelidiki penyebab bocah perempuan usia 8 tahun tewas dengan luka memar di bagian mulut dan ada noda darah yang mengering pada wajah.
"Karena ada dugaan korban meninggal dengan tidak wajar, Tim Satreskrim Polres Lombok Timur saat ini sedang melakukan penyelidikan apakah ini berkaitan dengan tindak pidana atau tidak," kata Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol. Arman Asmara Syafruddin di Mataram, Jumat.
Penyelidikan, kata dia, mulai dari proses evakuasi jenazah bocah berinisial RNA yang ditemukan dalam posisi telungkup miring ke arah kanan di ladang belakang rumah warga yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah korban. Jenazah RNA ditemukan pada Rabu (24/5) sore oleh warga.
"Usai evakuasi oleh tim inafis, dilanjutkan proses olah TKP dan rapat bersama keluarga korban. Ada juga permintaan keterangan kepada sejumlah saksi, termasuk keluarga korban dan kepala dusun," ujarnya.
Karena ada dugaan korban meninggal dengan tidak wajar, pihak kepolisian pada Rabu (24/5) malam langsung mengevakuasi jenazah RNA ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk proses visum.
Terkait dengan hasil dari pemeriksaan medis, Arman mengaku belum menerima perkembangan informasi dari Tim Satreskrim Polres Lombok Timur.
"Nanti akan kami sampaikan kembali apabila ada perkembangan informasi. Yang jelas, kalau ada dugaan tindak pidana, akan ditingkatkan ke tingkat penyidikan," ucapnya.
Kepala Seksi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.
"Iya, jadi, belum ada hasil dari Rumah Sakit Bhayangkara Mataram. Masih menunggu," kata Nicolas.
Baca juga: Polisi kembali tetapkan pimpinan ponpes tersangka pelecehan
Baca juga: Kantor Bahasa NTB lakukan edukasi bahasa di daerah 3T
"Karena ada dugaan korban meninggal dengan tidak wajar, Tim Satreskrim Polres Lombok Timur saat ini sedang melakukan penyelidikan apakah ini berkaitan dengan tindak pidana atau tidak," kata Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol. Arman Asmara Syafruddin di Mataram, Jumat.
Penyelidikan, kata dia, mulai dari proses evakuasi jenazah bocah berinisial RNA yang ditemukan dalam posisi telungkup miring ke arah kanan di ladang belakang rumah warga yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah korban. Jenazah RNA ditemukan pada Rabu (24/5) sore oleh warga.
"Usai evakuasi oleh tim inafis, dilanjutkan proses olah TKP dan rapat bersama keluarga korban. Ada juga permintaan keterangan kepada sejumlah saksi, termasuk keluarga korban dan kepala dusun," ujarnya.
Karena ada dugaan korban meninggal dengan tidak wajar, pihak kepolisian pada Rabu (24/5) malam langsung mengevakuasi jenazah RNA ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk proses visum.
Terkait dengan hasil dari pemeriksaan medis, Arman mengaku belum menerima perkembangan informasi dari Tim Satreskrim Polres Lombok Timur.
"Nanti akan kami sampaikan kembali apabila ada perkembangan informasi. Yang jelas, kalau ada dugaan tindak pidana, akan ditingkatkan ke tingkat penyidikan," ucapnya.
Kepala Seksi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.
"Iya, jadi, belum ada hasil dari Rumah Sakit Bhayangkara Mataram. Masih menunggu," kata Nicolas.
Baca juga: Polisi kembali tetapkan pimpinan ponpes tersangka pelecehan
Baca juga: Kantor Bahasa NTB lakukan edukasi bahasa di daerah 3T